iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Jelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi 27 Mei mendatang, empat kader Golkar Muarojambi malah menyatakan mundur dari kepengurusan DPD II Golkar yang dinahkodai Ivan Wirata.

Tak hanya dari kepengurusan, mereka juga keluar dari partai berlambangkn pohon beringin itu. Keempat kader tersebut yaitu Karyadi, Kanen Yasin, Raden Abdurrahman dan Darmono.

Kondisi internal partai Golkar seperti ini di Muaro Jambi tentunya diprediksi akan berdampak terhadap PSU Pilgub Jambi nantinya. Terlebih Muaro Jambi merupakan daerah dengan sebaran TPS yang menggelar PSU terbanyak.

Pengamat Politik Jambi, Citra Darminto, menyebutkan, adanya kader yang mundur dalam sebuah partai itu hal biasa, itu dinamika dalam politik. Bukan hal aneh.

Namun, kalau dinamikanya mundurnya atau hengkang kader menjelang PSU itu agak ganjil menurut saya, apalagi pemunduran diri 4 kader tersebut di ekspos ke media melalui konfrensi pers.

"Secara etika politiknya tidak elok, seharusnya 4 kader tersebut tidak perlu harus keluar menyampaikan keluh kesahnya, bisa diselesaikan di internal," katanya.

Menurutnya, hal ini bisa disampaikan ke DPD atau DPP, kalau kader tersebut punya masalah dengan Leader dalam hal Ini Ivan Wirata. Bukan berarti mereka harus keluar dari partai, itu kalau kadernya loyal.

"Saya menilai pemunduran diri 4 kader golkar di Muaro Jambi, yang disampaikan ke media massa, terkesan ada skenario membanggun opini di tengah masyarakat, bahwa partai Golkar sedang tidak baik di Muaro Jambi," ungkapnya.

Tentu ini dapat merugikan pasangan CE- Ratu, sebagai pasangan yang diusung oleh Partai Golkar, kondisi ini memang tidak sehat, seharusnya bisa diselesaikan di intenal partai.

"Ivan sebagai Leader Partai Golkar di Muaro Jambi, harus segera melakukan konsolidasi di internal partai dan pak ivan juga harus mengklarifikasi kepublik sehingga citra partai yang pimpinnya di Muaro Jambi tidak berimbas ke PSU mendatang," tuturnya. (wan)


Berita Terkait



add images