iklan Pengusaha Malaysia Norizam Tukiman (kanan) resmi mengambil alih PSPS Pekanbaru.
Pengusaha Malaysia Norizam Tukiman (kanan) resmi mengambil alih PSPS Pekanbaru. ( (Dofi Iskandar/Riau Pos))

JAMBIUPDATE.CO,– Liga 2 musim 2021 tampaknya bakal makin seru. Sebelumnya, hadir beberapa public figure seperti Raffi Ahmad yang membeli Cilegon United plus anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang menguasai saham mayoritas Persis Solo. Kali ini salah seorang pengusaha Malaysia ikut meramaikan.

Dia adalah Norizam Tukiman. Pria pemilik klub divisi kedua Malaysia TRW Kelantan FC itu membeli klub ’’bermasalah” PSPS Riau.

Pada 3 Mei lalu, pengusaha perhotelan itu resmi membeli saham mayoritas klub berjuluk Askar Bertuah tersebut. Dia membeli dari pemilik sebelumnya, Ari Nugroho.

’’Ari Nugroho masih bersama dengan kami di PSPS karena dia masih memiliki sebagian saham,’’ ujarnya dalam konferensi pers.

Norizam tentu menyadari konsekuensi membeli PSPS. Selain masih adanya tunggakan utang, PSPS bukanlah klub sepak bola yang punya sejarah besar di Indonesia.

Namun, kedekatan geografis antara Riau dan daratan Malaysia membuat Norizam tertarik. Selain itu, dia berambisi menjadikan PSPS sebagai salah satu tim yang disegani di Indonesia.

Pengusaha Malaysia Norizam Tukiman (kanan) resmi mengambil alih PSPS Pekanbaru. (Dofi Iskandar/Riau Pos)

’’Sekarang orang mungkin tidak memandang PSPS. Tapi kurang dari tiga tahun, PSPS akan dipandang di seluruh Indonesia dan juga memiliki penggemar di Malaysia,’’ tegasnya.

Norizam mengaku, dirinya sebenarnya sudah lama ingin membeli klub di Indonesia. Keinginan itu muncul setelah melihat animo besar di persepakbolaan tanah air. Terutama di Liga 2 saat ini. Beberapa tim sempat jadi bidikan. Tapi akhirnya, dia menambatkan pilihan ke PSPS.

Mantan Sekretaris PSPS M. Teza Taufik mengatakan, awalnya tawaran memang datang dari pihaknya. PSPS masih terbelit tunggakan utang kepada 20 mantan pemainnya musim 2019.

’’Manajemen lantas berpikir dan merasa diperlukan investasi berupa suntikan dana segar dan manajerial yang lebih fresh,’’ paparnya.

Karena mendengar Norizam ingin membeli klub di Indonesia, PSPS melakukan pendekatan. Kebetulan, ada koneksi yang bisa menghubungkan manajemen PSPS kepada Norizam.

’’Mulai dibuka pembicaraan sejak Januari lalu. Semakin hari semakin ditemukan kecocokan visi dan misi. Hingga hari ini (kemarin) kami umumkan PSPS di-takeover kepemilikan,’’ ungkapnya.

Teza tidak menjelaskan secara detail berapa total duit yang dikeluarkan Norizam untuk membeli PSPS. Yang jelas, saham Norizam lebih dari 50 persen. Artinya, semua keputusan krusial di manajemen saat ini berada di tangan Norizam.

’’Beliau juga sepakat untuk melunasi utang-utang PSPS. Apalagi ketika di Kelantan FC situasinya juga sama terlilit utang ketika diambil alih. Tapi, sekarang sudah lunas. Strategi yang sama akan dilakukan di bawah kepemimpinannya,’’ paparnya.

Ari Nugroho, pemilik lama PSPS, menuturkan bangga karena akhirnya timnya bisa dimiliki salah satu orang yang peduli terhadap sepak bola. Keluarga baru yang masih serumpun.

’’Semangat memajukan sepak bola serta keseriusan Saudara Norizam pada aspek sepak bola yang lebih baik memudahkan kesepakatan di antara kami,’’ ucap Ari. (jp)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images