iklan

“Sekitar 70 juta untuk dosis pertama, atau
mencakup 36,2% dari populasi target,” ujar Nadia.

Ia pun berpesan agar masyarakat tidak menunda-nunda mengikuti vaksinasi, “Jangan tunda diri Anda untuk divaksin. Bila sudah ada kesempatan dan vaksin sudah ada di daerah Anda, segeralah vaksin. Vaksin COVID-19 adalah hak seluruh masyarakat Indonesia dan diberikan secara gratis.” bebernya.

Pemerintah, dikatakannya, juga memberikan perhatian khusus bagi vaksinasi populasi rentan seperti penduduk lanjut usia, yang saat ini cakupannya masih sekitar 28,2% untuk dosis pertama dan 18,1% untuk dosis kedua. Pemerintah berharap, pemerintah daerah juga dapat menyusun strategi untuk menjangkau populasi ini, karena masing-masing daerah memiliki keunikan dan permasalahan yang berbeda.

Menyikapi munculnya varian-varian baru virus corona yang memiliki kemampuan penularan lebih tinggi, Nadia mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan genom sequencing terhadap kasus baru yang masuk Indonesia atau melalui penularan lokal.

Dari sekitar 5.835 hasil sequencing yang dilaporkan, sebanyak 2300 merupakan varian Delta di 34 provinsi di Indonesia. “Kemenkes melakukan pemantauan terhadap semua varian yang muncul,
apakah itu Variant of Concern maupun Variant of Interest seperti Eta, Iota, Kappa, Lambda dan sebagainya, juga varian lokal yang muncul di Indonesia,” jelas dr Nadia.

Pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap varian Mu yang saat ini menyebar ke 46 negara.Koordinasi dengan petugas-petugas di pintu masuk juga ditingkatkan.

“Serta menyusun kebijakan
untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya varian yang dikatakan memiliki kekebalan terhadap
vaksin,” ujar Nadia seraya mencontohkan upaya melalui pengetatan kebijakan karantina internasional serta persyaratan vaksin, serta terus berkonsultasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baik dr. Reisa maupun dr. Nadia mengingatkan, gelombang serangan varian baru sangat mungkin terjadi, terutama bila masyarakat lengah. Masker adalah langkah pencegahan agar virus, varian apa pun, tidakdapat masuk ke dalam tubuh kita.

Sedangkan vaksinasi, menjadi perlindungan supaya terhindar dari terjadinya kasus berat yang memerlukan perawatan rumah sakit.
“Bersama kita bisa akhiri pandemi ini,” pungkas dr. Reisa. (ist)


Berita Terkait



add images