iklan

“Kita melihat ganda putra berimbang, dan pertemuan terakhir Kevin/Marcus kalah di Olimpiade. Mungkin faktor mental sebagai pembuka, lalu Kevin kepercayaan dirinya masih belum balik lagi ya,” terang Susy.

Selain ganda putra, sektor tunggal putra juga mengalami krisi di mana Anthony Ginting terihat belum siap baik fisik maupun mental.

“Ada sedikit ketidaksiapan untuk Ginting. Kalau di Olimpiade, dia bisa mengalahkan Antonsen, Lee Zii Jia, tapi kemarin itu tidak keluar. Kecepatannya kalah, kesiapan fisik juga tidak mendukung,” lanjut Susy Susanti.

Sementara di ganda campuran, Susy merasa Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti bermain dengan tekanan dan terlalu berhati-hati sehingga malah menimbulkan banyak kesalahan.

“Sementara Praven/Melati ini agak sedikit takut, takut bikin kesalahan, sehingga jadi banyak errornya. Placingnya juga kayaknya terlalu hati-hati, terlalu ingin tipis. Babak penentuan ini, secara beban lebih berat.” ujar Susy.

Kendati demikian, Susy memberikan apresiasi pada tunggal dan ganda putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang tampil dengan semangat juang menyala.

Namun terlepas dari apapun hasil yang didapatkan, Susy mengapresiasi perjuangan wakil Indonesia dan berharap bisa kembali lebih kuat di Piala Thomas dan Uber 2021.(genpi/fajar)


Berita Terkait