iklan

PEMBELAJARAN Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah dalam Kota Jambi mulai berlangsung, Senin kemarin (4/9). PTM tidak berlangsung lama, maksimal 3 jam untuk pelajar SMP, 2 jam untuk pelajar SD. Seperti apa ceritanya?

 

---------------

 

SDN 36 Kota Jambi pagi itu terlihat ramai. Kehidupan sepertinya mulai menggeliat, setelah lebih dari 1 tahun vakum, alias tidak ada aktivitas apa-apa.

Anak-anak berseragam putih merah dengan masker penutup wajah, mulai berdatangan. Ada keceriaan di wajah-wajah polos mereka.

Hari itu, Senin 4 Oktober 2021, adalah hari pertama anak-anak di Kota Jambi memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Walikota Jambi Sy Fasha meluangkan waktu melihat langsung proses PTM hari pertama itu. Di  SDN 36 Kota Jambi dan SMPN 8 Kota Jambi.

Fasha mengatakan, dalam proses PTM, pihaknya telah mendesain untuk usia 12 tahun ke atas, diutamakan yang telah divaksin.

"Belum divaksin tetap belajar, secara online, mungkin dia tidak bisa divaksin karena ada penyakit tapi harus ada keterangan dari dokter," kata Fasha.

Untuk pelajar usia di bawah 12 tahun termasuk PAUD, TK dan SD tetap bisa sekolah, dengan regulasi khusus, jam belajar dibatasi serta waktu masuk diatur secara ketat.

"Maksimal belajar selama tiga jam, kita lihat selama satu bulan ini, kalau kondisi Covid-19 bisa diminimalisir akan kita tambah lagi waktunya," kata Fasha.

Fasha menambahkan, protokol kesehatan di sekolah telah berjalan. "Anak-anak sudah paham, tidak ada anak yang melepas masker," sebutnya.

Saat meninjau, Fasha mendapati orang tua yang menjemput anaknya dan tidak menggunakan masker. "Anaknya pakai masker, orang tuanya tidak. Jangan sampai orang tua menularkan ke anaknya, tapi dianggap anaknya tertular dari sekolah," imbuhnya.

Fasha mengingatkan kepada warga yang membuka atau berdagang di sekitar sekolah agar menggunakan masker dan sarung tangan.

"Jangan siswanya pakai masker, tapi pedagang tidak," sebutnya.

Sementara itu, jika ada siswa yang sakit saat di sekolah maka diarahkan untuk cepat memanggil Puskesmas. "Kita perintahkan seluruh Kapus melalui UKS sekolah agar menghubungi Puskesmas terdekat,” sebutnya.

Misalnya, kedapatan ada yang terkonfirmasi positif, bukan berarti sekolahnya ditutup. Tetapi, anaknya yang diliburkan dengan mencari kontak erat di dalam kelas, kalau ada yang positif di kelas maka kelas itu saja yang diliburkan," jelasnya.

Saat tinjaunnya, Fasha juga sempat berkomunikasi dengan pelaja SD dan SMP. Fasha menanyakan apa yang dirindukan saat PTM, beragam respon disampiakan para pelajar, ada yang mengaku rindu teman, guru dan ridu belajar. Namun tidak sedikit yang menyebutkan mereka rindu uang jajan.

Niza, salah satunya. Ia merupakan pelajar Kelas VII SMPN 8 Kota Jambi, saat dibincangi Walikota Jambi Sy Fasha, Dia mengaku rindu teman, guru dan uang jajan.

“Lama tidak bertemu teman dan guru. Juga rindu uang jajan,” katanya.

PTM  juga mendapat dukungan penuh dari orang tua maupun wali murid. Mereka mengikuti arahan dari organisasi Panguyuban tentang kegiatan belajar mengajar PTMT serta peran orang tua dalam menyukseskan hal tersebut.

“Khawatir pasti, namun sebagai orang tua kita harus percaya dan mendukung penuh PTMT dengan mengikuti arahan dan tata cara pembelajaran terbaru ini,” kata Eni, salah satu orangtua siswa di Kota Jambi saat diwawancarai tengah menunggu anaknya pulang sekolah.

SMA juga melakukan PTM. Terlihat di SMA Negeri 5 Kota Jambi menerapkan PTM untuk 50 persen siswa, dengan pola masuk bergiliran pada hari selanjutnya.

" Alhamdulillah kita mulai melaksanakan PTM. Mudah mudahan kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan dengan baik, aman, nyaman dan siswa serta guru dalam keadaan sehat,” ujar Kepala SMA Negeri 5 Kota Jambi, Evariana.

Kata Dia, PTM di sekolahnya, diberlakukan hanya untuk 50 persen siswa. "Biasanya di kelas itu 36 orang maksimal. Artinya dengan kapasitas 50 persen, maksimal siswa dalam satu kelas adalah 18 orang,” sebutnya.

“Teknisnya pergantian siswa akan dilakukan 50 persen hari ini dan 50 persen besok. Untuk jam sekolah kita mulai seperti biasa yaitu pukul 07.00 WIB dengan 1 mata pelajaran itu durasinya 30 menit dan berakhir pada pukul 12.20 WIB. Dan untuk daring masih kita lakukan seperti biasanya," katanya.

Selain itu, kata Eva, pihak sekolah juga telah menyiapkan sarana cuci tangan lengkap dengan sabun. Meminta siswa membawa hand sanitizer, dan juga menggunakan masker.

Selain itu, dirinya mengatakan bahwa akan ada disinfeksi yang akan dilakukan selama PTM ini.

" Untuk disinfeksi selalu rutin kita lakukan minimal 2 minggu sekali. Nah karena pembelajaran telah dilaksanakan, maka disinfeksi akan dilakukan 1 minggu sekali. Dan untuk kegiatan tambahan kita tindakan dulu, hanya pembelajaran murni saja dan kegiatan fisik seperti olahraga akan kita batasi. Untuk hari pertama ini, semua berjalan lancar, " katanya.

Sementara itu dua siswi SMAN 5 , Della dan Ayu Lestari kompak mengaku senang dengan diberlakukannya kembali PTM ini.

"Senang, gembira akhirnya bisa belajar di sekolah lagi tapi masih ragu karena kondisi masih pandemi. Lebih senang belajar langsung daripada daring karena kalo langsung lebih nyambung ketimbang daring. Dan kegiatan ini juga udah disetujui sama orang tua,” ucapnya.

Gubernur Jambi Al Haris meninjau langsung kegiatan PTM terbatas yang kembali digelar pada Senin (4/10).

Ia menyambangi SMAN 1 Kota Jambi dan meninjau pelaksanaannya. Sesampainya di lokasi, Al Haris mengecek wastafel cuci tangan dan pengecek suhu otomatis yang disediakan, apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

Selanjutnya ia berjalan masuk dan ia pun menyapa kelas yang tak jauh dari pintu masuk sekolah. Hal ini membuat siswa dan guru yang mengajar di kelas kaget melihat kedatangan Gubernur Jambi itu.

Di dalam kelas pun ia mengingatkan agar para siswa selalu rajin mengganti masker, meski masker itu masih terlihat bersih.

"Jangan lupa ganti masker ya, kita tidak tahu masker kita itu masih bersih atau belum," ungkap Gubernur Jambi itu kepada para siswa di kelas.

Dirinya pun melanjutkan ke kelas-kelas lainnya untuk mengecek kegiatan belajar dan mengajar.

Usai meninjau PTM terbatas di SMAN 1 Kota Jambi itu, Al Haris mejelaskan persiapan protokol kesehatan di sekolah sudah baik, mulai dari tempat cuci tangan hingga alat pengukur suhu yang disediakan.

"Saya tadi melihat dengan dimulainya kegiatan PTM terbatas ini, yang mana ini diminta oleh pak menteri pendidikan kita putuskan PTM dimulai hari ini," ucapnya.

Al Haris menyebutkan, sepanjang di sekolah tidak ada kasus Covid-19, maka sekolah itu diperbolehkan melaksanakan PTM secara terbatas.

"Artinya adalah kami meminta kepada seluruh sekolah dan sudah diperbolehkan melaksanakan PTM terbatas. Kecuali jika ada ditemukan kasus (reaktif Covid-19) yang ada di sekolah mungkin diliburkan dulu," jelasnya.

Gubernur juga mengimbau para siswa agar segera melakukan vaksinasi bagi yang belum divaksinasi. Sebab ia mengatakan itu akan menjadi syarat untuk masuk ke sekolah. (pas)

 

 

 


Berita Terkait