iklan Disway.
Disway.

Masih ada lagi yang bikin peserta Muktamar gerrrrr. Yakni ketika dibacakan nama  salah satu ketua cabang NU yang punya hak suara. Nama ketua cabang dari NTT itu ternyata Ahmad Golkar. Atau sejenis itu. “Ternyata Golkar punya hak suara di Muktamar NU,” gurau mereka.

Tentu tidak hanya pesohor  Nikita Mirzani yang punya harapan tertentu pada Muktamar NU ini. Lewat video yang beredar luas.

Tentu saya juga punya harapan tersendiri: agar Prof Dr H Mohammad Nuh DEA bisa duduk di pengurus pusat NU. Khususnya di bidang pendidikan.

Bukan saja beliau sukses memimpin sidang-sidang pleno di Muktamar kemarin, juga karena beliau punya konsep untuk kemajuan pendidikan.

Beliau juga mantan Mendiknas dan rektor ITS yang sangat berprestasi. Kelemahannya: beliau belum dipanggil kiai. Dan lagi beliau masih sering lupa memakai songkok dan sarung.

Tentu, untuk ikut membangun bangsa NU tidak hanya perlu punya banyak sekolah dan universitas. NU juga harus memikirkan kualitas lulusannya. Terutama untuk memenuhi kebutuhan bangsa di bidang ekonomi, kesehatan, dan teknologi —yang masih jadi prodi minoritas di lembaga pendidikan NU.

Kali ini NU perlu juga membela minoritas —di bidang prodi pendidikan. (Dahlan Iskan)


Berita Terkait



add images