Afifi Atfi,S.KM, Pemenang Delegasi PPAN Provinsi Jambi 2022: Serba Nekat, Hingga Terpilih Jadi yang Terbaik
TAK pernah terbayangkan oleh Afifi ia bakal menjadi Delegasi terpilih Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Provinsi Jambi tahun 2022. Ia berhasil mengalahkan 151 peserta lainnya untuk selanjutnya mendapatkan kesempatan ke Korea Selatan.
ANDRI BRILLIANT AVOLDA, Kota Jambi
AFIFI masih ingat betul, ia serba diuji saat pendaftaran awal PPAN. Formulir yang dikirimkan secara daring tersendat, websitenya sedang dalam maintence padahal sudah deadline. Ia lantas bertanya ke panitia dan memperbolehkan pengiriman pendaftaran via surel.
Ujian ini sempat membuatnya hampir mengubur impian ikut PPAN di kesempatan terakhirnya, karena di tahun ini batas usianya bisa ikut.
Namun rezeki dan nasibnya berjodoh dengan PPAN akhirnya terbuka lebar saat ia terpilih menjadi peserta. Tahap demi tahap ia lalui.
“Serba nekat awalnya, karena sebelumnya bahasa Inggris saya tak bagus-bagus amat, namun saya belajar hingga menjadi lumayan. Akhirnya tahun 2022 saya ikut modal nekat, dari pada tidak mencoba sama sekali,” akunya saat dibincangi Jambi Ekspres (23/5).
Dari tahapan 152 orang yang ikut, lalu disaring menjadi 60 besar atau tahapan masuk karantina. Kegugupan belum berhenti, Afifi masih sempat bingung, ia seolah sedikit pesimis merasa tak punya bakat yang begitu menonjol.
Beruntungnya ia bisa adaptif dan cepat belajar saat situasi mendesak di depan mata.
“Tiba-tiba kepikiran saja yang mau ditampilin, mungkin udah rezeki saya disini,” kata alumni Kesehatan Masyarakat Unja angkatan 2016 ini.
Ia menuturkan, dalam penampilan bakat ia menampilkan, cara pasang tekuluK yang baru ia pelajari 2 Jam sebelum penampilan bakat di Youtube.
“Ceritanya lucu, awalnya ada teman yang minta pasangin tekuluk, lalu saya coba, dan malah minta dia jadi talent saya saat tampilan bakat, dan akhirnya bisa walau tak bagus-bagus amat,” katanya.
Selain itu, ia juga menyiapkan tari kipas andalannya yang telah menjadi kebiasannya tampil saat ajang bakat terdahulu.
Akhirnya ia terpilih masuik 10 besar. “Saat itu kami 60 orang dipisahkan per 10 orang, lalu dibuka satu persatu amplop, dan Alhamdulillah gambarnya bendera Korea Selatan,” terangnya.
Berlanjut ke tahap 10 besar, gadis kelahiran Bandung 4 september 1998 mengakui semua bertambah sulit. Dimana terdapat FGD dan LGD In English, serta presentasi program setelah lulus PPAN.
Dan namanya juga sudah rezeki, lanjut Afifi, ia tepilih masuk 4 besar. “Ini yang paling gak nyangka. Apalagi saat 2 besar kami disuruh pegangan tangan seperti momen Miss Universe, dan ternyata pas disebut saya yang delegasi Jambi saya tak percaya bahkan saat salaman saya masih mati rasa rasanya, ini seperti berkah Ramadhan saat itu,” ucap dara yang aktif sebagai pengurus Purna Paskibraka Provinsi Jambi ini.
Kedepan ia berharap bisa menimba ilmu yang lebih lagi saat menjalani program PPAN bersama delegasi Provinsi se-Indonesia. Program yang diikutinya yakni Indonesia Korean Youth Exchange Program (IKYEP). Program ini lebih ke pertukaran budaya.
“Untuk berangkat saya belum tahu kapan. Karena 2 tahun kemarin programnya dilakukan secara online, jadi belum tahu kepastian berangkatnya atau tidak. Kalaupun tak berangkat saya sudah bersyukur menjadi representasi Jambi dalam ajang ini. Apalagi kalau berangkat ke Korea siapa yang tak mau,” kelakar wanita yang juga berprofesi sebagai penyiar radio ini.
(*)