JAMBIUPDATE.CO,- Anda mungkin pernah mendengar larangan menggunakan baju hijau ke pantai Selatan. Hal tersebut erat kaitannya dengan sosok mistis nyi roro kidul.
Namun, benarkah demikian? Terlepas dari benarnya larangan tersebut, nyatanya larangan berbaju hijau di laut yang membentang dari Selat Bali hingga Selat Sunda itu telah menjadi mitos bagi masyarakat sekitar.
Jika dilihat dari sisi ilmu pengetahuan, hal tersebut tidaklah berkaitan dengan nyi roro kidul. Melainkan ada penjelasan ilmiah mengapa pengunjung dilarang mengenakan pakaian berwarna hijau.
Warna Laut
Dianalogikan ketika seseorang terseret ke lautan, tim penolong bisa saja kesulitan menemukan korban. Mengapa demikian?
Di dasar lautan terdapat berbagai jenis benda mulai dari pasir, terumbu karang hingga sampahdi lautan.
Sekilas mungkin Anda meyakini bahwa warna laut adalah kebiruan. Hal tersebut memanglah benar. Namun, beberapa tempat memiliki perairan yang berwarna kehijauan.
Sebut saja salah-satunya di pantai Selatan tersebut yang memiliki warna kehijauan. Jadi, bisa dibayangkan bahwa Tim SAR akan kesulitan menemukan korban dengan pakaian yang senada dengan air laut.
Risiko Serangan Hiu
Kemudian, dalam sebuah penelitian warna hijau bisa menjadi sinyal bagi spesies hiu yang merangsangnya untuk melakukan serangan.
Meski jarang terdengar di Indonesia, hal ini perlu diantisipasi. Penelitian yang dilakukan Australia Barat dan Queensland meneliti 17 spesies hiu sebagai objeknya.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik micro spectrophotometry pada sel batang yang memiliki fungsi sebagai reseptor cahaya.
Hasilnya, sel tersebut ternyata sangat peka terhadap cahaya. Ini karena untuk membantu hiu melihat di malam hari.
Namun, kabar buruknya sel ini tidak mampu membedakan warna yang ditangkap matanya. Sel kerucut yang berfungsi sebagai pembeda warna sebagian besar tidak ditemukan dalam objek penelitian.
Hanya ada beberapa spesies yang memilikinya. Satu di antaranya sensitif terhadap warna hijau. Tentu hal ini cukup mengerikan karena bisa jadi warna hijau tersebut menjadi tanda untuk hiu sehingga hiu akan melakukan serangan.
Fenomena Rip Current di Lautan
Larangan berbaju hijau juga dikaitkan dengan fenomena bernama Rip Current (arus pecah). Biasanya fenomena ini ditemukan di lautan yang memiliki ombak besar.
Adanya Rip Current ini akibat pertemuan dua gelombang atau lebih yang menghantam bibir pantai. Arus ini bisa membawa apa saja yang dilaluinya.
Meski terlihat tenang, nyatanya arus dari pertemuan gelombang tersebut sangat ganas dan akan menyapu bersih apapun yang dilaluinya.
Jika suatu ketika ada korban yang terbawa arus terlebih menggunakan pakaian hijau, maka warna pakaian akan tersamar dengan warna perairan. Tentu hal tersebut akan menyulitkan pencarian.
Jadi, larangan memakai baju hijau sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah tidak hanya karena hal mistik.
Namun, jangan juga melanggar pantangan atau menantang yang telah diyakini oleh masyarakat sekitar. Ini juga bisa menjadi bentuk menghormati keyakinan masyarakat yang tinggal di daerah sekitar. (Elva/Fajar)
Sumber: Fajar.co.id