iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN - Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sejumlah harga kebutuhan pokok pun mengalami kenaikan, salah satunya yakni harga beras. Dari kelas bawah hingga medium, harga beras di Kabupaten Sarolangun mengalami kenaikan hingga 10 persen.

Selain karna faktor naiknya harga BBM, terdapat faktor lain juga yang mengakibatkan harga beras di Kabupaten Sarolangun mengalami kenaikan, yakni pasokan beras petani mengalami gagal panen akibat dampak banjir dan kemarau sebelumnya, juga menjadi faktor naik nya harga beras.

Menurut para pedagang beras di Pasar Sarolangun, kenaikan harga beras telah terjadi empat kali secara bertahap. Harga beras premium dengan ukuran 20 Kg yang semula seharga Rp. 205.000 saat ini dijual seharga Rp. 230.000.

H. Sukiman, salah satu pedagang beras tepatnya di pasar atas Sarolangun, mengatakan, pihaknya juga menaikan harga beras hingga 10 persen. Dikatakan Sukiman, seluruh jenis beras dari jenis beras medium, premium dan platinum mengalami kenaikan hingga 10 persen.

"Semua jenis beras dari jenis medium, premium hingga platinum mengalami kenaikan berkisar 10 persen" jelasnya, Selasa (27/09/2022).

Contoh beras merk Raja ukuran 20 Kg yang biasa H. Sukiman jual dengan harga Rp. 205.000, dirinya terpaksa menjual seharga Rp.230.000 perkarungnya.

"Harga beras raja 20 kg dari Rp.205.000 saat ini setelah kenaikan bertahap empat kali dijual Rp. 230.000,"terangnya.

Sementara untuk daya beli masyarakat meski harga beras naik, kondisinya masih stabil dan disesuaikan dengan kebutuhan warga, karena kenaikan harga beras selain di akibatkan kenaikan BBM, berdampak juga pada musim panen petani yang belum stabil.

"Pembeli masih standar ya, disesuaikan dengan kebutuhan, " pungkasnya.(hnd)


Berita Terkait



add images