Sedangkan dari sisi sungai, dimana biaya kapal (freight rate) masih ditentukan oleh jarak tempuh kapal menuju pelabuhan.
Mengingat Pelabuhan Kawasan Muara Sabak memiliki jarak tempuh yang lebih pendek dari pada Pelabuhan Talang Duku.
Pelindo Regional 2 Jambi yang diwakili oleh Bapak Ervin Bayu Sanjaya selaku DGM Komersial, dan Kepala Kantor Bea Cukai Jambi yang diwakili oleh Bapak Edy selaku Humas Bea Cukai.
Adapun tim pembahas tenaga ahli yang hadir yaitu Prof Dr Ir H Zulkifli Alamsyah Msc, Dr Ir H Anton Apriyantono MS, Ir Dede Martino MP, dan Dr H Muhammad Ridwansyah SE Msc. Dan untuk peserta
rapat koordinasi ini datang dari berbagai dinas yang berkaitan langsung dengan komoditas ekspor Provinsi Jambi, yaitu diantaranya diukur dari ambang luar, maka sangat dimungkinkan bisa membantu menurunkan freight rate bilamana kegiatan bongkar muat dilakukan di Pelabuhan Kawasan Muara Sabak.
Ini merupakan peluang cukup besar untuk menurunkan cost logistic, khususnya dari angkutan sisi sungai, imbuh Ervin. Terkait traffik petikemas, ujar Ervin, dalam 3 tahun terakhir yang melalui Pelabuhan Talang Duku ada 4 komoditi besar dengan komposisi yang hampir selalu sama dari tahun ke tahun yaitu crumb rubber (63%), plywood (16%), betelnut (16%), dan coconut (6%), ini harus jadi perhatian bersama, dimana produk-produk hasil alam Jambi cukup beragam dan memiliki potensi besar untuk jadi produk unggulan ekspor lainnya.
Dalam paparannya, Bea Cukai saat ini menawarkan banyak fasilitas kemudahan ekspor guna mendukung optimalisasi komoditas ekspor Provinsi Jambi.
Menurut data yang ada, masih banyak produk Provinsi Jambi yang ekspor tetapi tidak melalui Provinsi Jambi sehingga hal ini perlu dilakukan upaya bersama agar produk-produk Jambi dilakukan ekspor melalui Jambi. Bea Cukai mengatakan bahwa pembangunan Pusat Logistik Berikat (PLB) sangat mungkin dilakukan bila infrastuktur pelabuhan telah tersedia.(*)