iklan

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN – Dari data yang ada di Dinas Kesehatan Sarolangun, sejak 2018 hingga tahun 2022 ini, terdapat 29 kasus
Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) yang tersebar di Kabupaten Sarolangun.

Harta Saputra, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sarolangun mengatakan, HIV/AIDS dapat mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi, Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, atau cairan vagina.

"HIV ini merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya,"kata Harta.

“Kalau dijumlahkan secara global dari tahun 2018 sampai dengan 2022, semua tercatat 29 kasus,"jelasnya

Dari 29 kasus tersebut terangnya, yang meninggal dunia tercatat enam orang, dan masih hidup sebanyak 23 orang.

“Dari 23 kasus ini yang tidak ada kunjungan berobat (LFU) sebanyak 14 orang, dan yang aktif melakukan upaya pengobatan sembilan orang, “ungkapnya.

Saat ini Pemerintah daerah Sarolangun melalui Dinas Kesehatan tengah berupaya melakukan kontak treshing (pelacakan kasus baru).

“Kita selalu menghimbau kepada pengidap untuk aktif melakukan perobatan ke pasiankes atau kerumah sakit,'' bebernya

Dengan demikian, Pihak Dinkes menghimbau kepada seluruh masyarakat Sarolangun agar berhati-hati, terutama kaula muda agar tidak melakukan hubungan seks bebas.

“Jauhi melakukan hubungan seks bebas, dan jauhkan konsumsi narkoba dengan menggunakan jarum suntik, “pintanya

Untuk diketahui, Kasus HIV/AIDS yang ditemui terdapat dibeberapa Kecamatan yang berada dalam kabupaten Sarolangun tersebar.

“Sebaran kasus aktif tersebut terdata di Kecamatan Air hitam terdapat 1 orang, Mandiangin 2 orang, Sarolangun 5 orang dan Singkut 1 orang,"pungkasnya.

(hnd)


Berita Terkait



add images