Pada tahap ini, tanah yang nantinya terkena tol akan diganti dengan tanah lainnya dengan harga yang sama.
Atau bisa juga dengan cara lain, yaitu diganti dengan uang.
Dikutip dari berbagai sumber, sejauh ini pembebesan lahan di Kabupaten mencapai 75 persen, dan 19 persen sedang dalam penilaian.
Hutama Karya selaku yang mengerjakan proyek ini mengatakan jika pada 2023 sudah dimulai proses pengerjaan, maka diharapkan pada 2024, dari Bakheuni sampai dengan Jambi akan tersambung.
Menurut Dina, warga asal Palembang yang kini berdomisili di Jambi, pembangunann jalan tol Palembang – Jambi merupakan mimpi besar warga Jambi atau sekitar yang ingin menuju Palembang.
“Bagaimana tidak, selama ini kemacetan yang terjadi ketika mengambil rute dari Jambi ke Palembang, hampir menghabiskan waktu kurang lebih delapan jam,” jelas Dina.
Hal ini, menurut Dina, dilandasi dengan beberapa faktor, yaitu jalan yang rusak, dan juga akses yang padat merayap di hari kerja.
“Kecuali hari minggu, kemacetan sedikit dapat diatasi.
Karena aktifitas berkendara tidak terlalu padat.
Tentu mimpi besar yang harus dibantu kelancarannya.
Baik doa maupun usaha, agar dapat segera terwujud dan tidak menunggu terlalu lama,” ungkap Dina.
Hal yang sama diungkapkan Sapta warga Kota Jambi. Menurutnya jalan tol Jambi-Palembang ini benar-benar diidam-idamkan masyarakat jambi.
"Mobilitas saya Jambi-Palembang sangat tinggi. Jadi, dengan hadirnya jalan tol ini memudahkan akses saya dari Jambi menuju Palembang,"ungkapnya.
Untuk Provinsi Jambi sendiri ini merupakan tol pertama yang apabila nanti selesai akan dimiliki dan dinikmati oleh masyarakat.
Tentunya menjadi sebuah kebanggaan bagi pembangunan di Provinsi Jambi.