iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Manajer Belanda Louis van Gaal mengecam Thomas Tuchel atas perlakuannya terhadap Hakim Ziyech saat masih jadi manajer Chelsea.

Ziyech menghabiskan seluruh karir sepak bolanya di Belanda, negara kelahirannya.

Dia kemudian pindah ke Chelsea pada musim panas 2020 dengan bayaran 33,3 juta pound.

Sebelum gabung Chelsea, Ziyech bermain di tingkat sepak bola senior untuk Heerenveen, FC Twente, dan Ajax.

Selama waktunya di Amsterdam barulah bakatnya benar-benar muncul. Ziyech memenangkan gelar Eredivisie pada musim 2018-19, di mana mereka juga mencapai semifinal Liga Champions UEFA.

Ia juga menjadi bagian dari tim Ajax yang mencapai final Liga Eropa UEFA pada 2017, yang berpuncak pada kekalahan dari Manchester United.

Namun, waktunya di London barat dirusak oleh kurangnya kesempatan, terutama di bawah mantan manajer Tuchel.

Ziyech hanya jadi starter sebanyak 14 pertandingan di Liga Premier Inggris musim lalu dan dalam enam pertandingan liga di bawah Tuchel musim ini.

Dia adalah pemain pengganti yang tidak digunakan dalam empat kesempatan.

Dia, bagaimanapun, telah menjadi bagian penting dari perjalanan Maroko ke perempat final Piala Dunia FIFA 2022.

Berbicara tentang playmaker Chelsea, Van Gaal mengatakan kepada wartawan menjelang pertandingan perempat final Belanda melawan Argentina.

"Ziyech tentu saja dilatih di Belanda dan dia adalah pemain yang luar biasa," kata van Gaal, dikutip dari akun Twitter @ChelsTranfer pada Jumat, 9 Desember 2022.

"Dia memberikan kontribusi yang sangat besar untuk skuat Maroko dan sebelum pelatih kepala baru ini masuk, dia tidak dimainkan, jadi itu mengatakan sesuatu tentang pelatih kepala" tambahnya.

Tuchel, tentu saja, bukan lagi manajer The Blues. Dia dipecat pada 7 September 2022 lalu dan digantikan dalam waktu 24 jam oleh Graham Potter.

Segalanya belum membaik di bawah pelatih Inggris untuk Ziyech, yang hanya menikmati 32 menit aksi liga dalam delapan pertandingan liga di bawahnya. (*)


Sumber: disway.id

Berita Terkait



add images