iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Goodbye 2022, menyongsong tahun 2023 bisnis batu bara sepertinya masih sangat menjanjikan. Bercermin dari situasi 2022, produksi batu bara Jambi ternyata masih jauh dari harapan, tidak capai target. 

Tahun 2022 Kementrian ESDM menaikkan target produksi batu bara Jambi dengan memberikan kuota produksi hingga 42 juta ton per tahun. 

Namun sayang, data yang diperoleh Jambi Ekspres melalui Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi Harry Endria, realisasi produksi batu bara Jambi selama setahun hingga penghujung 2022 baru tercapai 13 juta ton, ini sangat jauh dari kuota yang diberikan atau sekitar 70 persen dari kuota yang diberikan tidak berjalan.

Terkait cadangan, batu bara Jambi kata Harry masih sangat berlimpah. Data dari kementerian ESDM, cadangan batu bara Jambi mencapai 1,9 miliar ton. Sebenarnya cadangan bukan hambatan bagi Jambi untuk bisa menaikkan target produksi, karena cadangan yang ada itu kata Harry masih bisa untuk 100 tahun lagi.

Sebelumnya Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) merilis bahwa harga batu bara hingga akhir tahun ini masih kuat. Pada tahun 2023, permintaan batu bara juga disebut masih bagus.

Pembeli potensial batu bara Indonesia memang masih didominasi 98% negara asia seperti Tiongkok, India dan lainnya. Namun tahun 2023 prospek negara Eropa cukup bagus. Meski kualitas batu bara Indonesia berbeda dengan permintaan Eropa, namun menurut data APBI, nilai ekspor batu bara Indonesia ke Eropa naik dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Kembali ke produksi batu bara Jambi yang tidak capai target. Gegara apa target produksi tidak tercapai? Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi Harry Endria menyatakan, salah satunya adalah karena masalah transportasi. 

Angkutan batu bara memang menjadi masalah utama dalam bisnis emas hitam di Jambi. Manajemen angkutan batu bara Jambi sangat terbatas karena masih menggunakan jalan raya umum dari mulut tambang menuju TUKS di Pelabuhan Talang Duku, tidak punya jalan khusus.

Waktu yang dihabiskan untuk mengantarkan batu bara dari mulut tambang ke Pelabuhan Talang Duku Muaro Jambi sangat panjang dan lama, kata Harry memakan waktu lebih dari satu hari, dan ini mempengaruhi jumlah produksi di lokasi tambang.

Meski jalan khusus batu bara Jambi telah mulai dibangun, namun berbagai masalah masih dihadapi salah satunya adalah pembebasan lahan, itu sebabnya sampai hari ini jalur khusus batu bara belum juga rampung.


Berita Terkait



add images