JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Kabar baik di bidang kesehatan, bukan saja bagi masyarakat yang ada di wilayah Provinsi Jambi, tapi juga bagi masyarakat yang ada di wilayah seluruh Sumatera. Saat ini di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher (RSRM) Jambi, telah hadir dan akan dibuka pelayanan untuk tindakan Coiling, yakni teknik Operasi Otak bagi pasien Stroke, yang tidak menggunakan teknik pembedahan, seperti yang selama ini dilakukan.
Sejumlah tujuh orang Dokter Spesialis Bedah Saraf (Neurologi), pada Jumat (10/2) melakukan tindakan Coiling pada salah satu pasien penderita Stroke, yang mengalami pembengkakan pada pembuluh darah otaknya. Pembengkakan tersebut disebabkan oleh Stroke yang diderita oleh pasien tersebut.
Tindakan Operasi ini dilakukan oleh sebanyak tujuh orang Dokter Spesialis; lima dokter didatangkan dari RS Pusat Otak Nasional (PON). Dan dua dari RS Raden Mattaher Jambi. Dokter yang didatangkan dari RS PON tersebut, adalah dr Bambang Tri Prasetyo Sp S FINS, dr Dimas Rahmatisa, dr Ricky Gusanto Kurniawan Sp S, dr Andi Wicaksono. Sementara Tim Dokter Spesialis Syaraf dari RS Raden Mattaher, adalah: dr Hendra Irawan Sp S, FINS. Serta seorang lagi, adalah dr Andi Wicaksono, merupakan perwakilan dari Kemenkes.
Operasi dilakukan dengan Program Pengampuan Stroke Nasional, yang diprogramkan oleh Kementrian Kesehatan. Jadi hampir semua RS vertical yang telah memiliki SDM dan prasarananya, diharapkan mampu memberikan pelayanan operasi Coiling untuk masyarakat sekitarnya.
Operasi yang dimulai dengan proses Anestesi pada Pukul 08.32 WIB tersebut, dan dimulai dengan tindakan pada Pukul 08.45 WIB. Serta berakhir pada Pukul 09.59 WIB.
Dipimpin oleh dr Bambang, yang adalah dokter yang baru-baru ini melakukan tindakan yang sama pada Indra Bekti, operasi tersebut berlangsung sukses. Kondisi pasien dalam keadaan stabil dan tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan pada saat operasi berlangsung. “Alhamdulillah operasi berlangsung dengan baik. Kami minta doa semuanya, agar tidak terjadi hal-hal mengkhawatirkan pada pasien, pasca operasi ini,” sampai dr Bambang.
Menurutnya, kondisi pasien bisa dipastikan aman dan melewati masa kritis dalam 24 jam. Jika dalam 24 jam tidak terjadi kondisi pendarahan, atau komplikasi lainnya. Artinya, pasien aman dan masuk ke dalam tahap pemulihan.
Tahap pemulihan, menurut dr Bambang, berlangsung kurang lebih selama 90 hari. Karena itu, pasien diminta tidak berartifitas seperti biasa dalam rentang waktu tersebut. Karena akan mengakibatkan drop dan munculnya komplikasi, jika pasien mengalami kelelahan.
Pada enam hingga 12 bulan ke depan, akan dilakukan evaluasi kembali terhadap kondisi pasien. Untuk melihat kondisi terakhir pasca Coiling.
Sementara itu, Tim dokter dari RS Mattaher, dr Hendra Irawan Sp S, FINS menyatakan Operasi ini adalah operasi pertama yang dilakukan tim dari RS PON untuk membantu RS Mattaher melakukan tindakan Coiling. Sementara bagi RS Mattaher sendiri, operasi ini adalah operasi yang keempat kalinya berlangsung di RS Mattaher. Namun operasi kali ini dilakukan dengan adanya bantuan Program Pengampuan dari Kemenkes.
Pada Februari 2023 ini, menurut dr Bambang, pemerintah melalui Kemenkes telah mengeluarkan tarif baru, sehingga operasi telah bisa dilaksanakan dengan menggunakan BPJS, meski tidak ditanggung secara keseluruhan pembiayaannya.
Sementara di Jambi sendiri, pembiayaan ditanggung secara keseluruhan oleh BPJS dan Pemprov Jambi. Jadi tidak ada tambahan biaya yang nantinya akan dikeluarkan lagi oleh pasien.
Wakil Direktur Pelayanan Dr. Anton Trihartanto, SpB., FINACS menyatakan, saat ini, RS Raden Mattaher menyatakan mampu melakukan tindakan operasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat penderita stroke tersebut. Persoalan biaya pun tidak lagi menjadi persoalan, karena Pemerintahan Provinsi Jambi telah menyanggupi untuk membantu pembiayaan operasi pasien-pasien tersebut dengan kucuran dana dari Dumisake Pemprov Jambi.