"Jika Pemprov Jambi siap dengan data tersebuf diatas, calon investor tsb siap datang ke Jambi, untuk melihat lebih dekat dan sekaligus ketemu dengan Gubernur serta Bupati Tanjabbar dan Tanjabtim serta pengusaha Jambi," akunya.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi Agus Sunaryo mengatakan dirinya belum mengetahui komunikasi atau penjajakan yang dilakukan pengusaha Hong Kong tersebut. Agus mengarahkan koran kni ke Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). "Kami malah belum ada informasi," ucapnya.
Akan tetapi, Agus mengakui salah satu solusi untuk kelanjutan ujung jabung adalah melalui skema investasi swasta. Namun, ia belum menjawab kesiapan Pemprov jika diminta swasta menyiapkan lahan untuk berinvetasi.
"Salah satu solusinya melalui investor," terang.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Provinsi Jambi Imron Rosyadi mengatakan dirinya juga belum mendapatkan informasi terkait adanya investor yang tertarik dan mengajak Pemprov bertemu terkait Ujung Jabung.
Sepengetahuan Imron, sebelumnya juga
ada investor asing yang tertarik untuk berinvestasi di daerah dekat laut Jambi tersebut. "Kemarin ada, tetapj belum jelas, Kepala Bappeda yang sudah ketemu dengan Fuhai Grup," jelasnya.
Ditambahkan Imron, dirinya sependapat jika Ujung Jabung memang harus dikembangkan lewat skema investasi bisnis. Hal tersebut juga mengingat tak berjalannya pembangunan lahan disekitar laut di pantai timur Tanjabtim tersebut. "APBN dan APBD kurang efektif juga (untuk penyelesaian Ujung Jabung," akunya.