Pada kesempatan ini, Gubernur juga memberikan gambaran singkat kondisi umum dan makro Provinsi Jambi. “Berdasarkan Long Form Sensus Penduduk Tahun 2020, angka kelahiran total Provinsi Jambi adalah sebesar 2,28; yang menunjukan kondisi Replacement level, dimana setiap perempuan akan digantikan oleh seorang perempuan yang akan tetap hidup hingga masa reproduksinya, “ucap Gubernur.
“Selanjutnya, Piramida penduduk memperlihatkan bahwa saat ini kita sedang menghadapi bonus demografi. Dimana usia produktif lebih banyak dibandingkan usia non produktif. Disisi lain, dilihat dari pendidikan yang ditamatkan per generasi, generasi Baby boomers mendominasi tamatan SD kebawah dan distribusinya terus menurun pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini perlu disikapi dengan penyiapan lapangan pekerjaan yang lebih baik untuk menyerap tenaga kerja generasi milenial keatas, ” sambung Gubernur.
Gubernur juga menyampaikan bahwa dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkeadilan, keberadaan penyandang disabilitas merupakan suatu keniscayaan untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam merancang program pembangunan. Keberadaan 0,28 persen hingga 0,56 persen penyandang disabilitas umur diatas 5 tahun ini perlu diimbangi dengan sarana pendidikan yang menunjang serta sarana prasarana publik sesuai kebutuhan mereka, sehingga mereka dapat secara mandiri beraktivitas sebagaimana masyarakat pada umumnya.
“Pada Tahun 2022 ekonomi Provinsi Jambi telah menunjukan pemulihan sebagaimana harapan, dimana tumbuh sebesar 5,13 persen lebih baik dari masa pra pandemi. Pertumbuhan tertinggi berada pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan, yaitu sebesar 16,92 persen, yang didorong oleh kenaikan aktivitas transportasi angkutan barang dan penumpang seiring penghapusan aturan PPKM yang meningkatkan mobilitas penduduk. Sementara struktur ekonomi belum mengalami perubahan berarti dimana distribusi terbesar masih pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan,” papar Gubernur. (adv)