iklan
Di Kabupaten Sarolangun, lanjut Bachril Bakri, para penghuni yang berada di lapas kelas IIB Sarolangun sebanyak 60 persen penghuni yang ada di lapas adalah narkoba,atau sebanyak 281 orang dari 465 penghuni lapas.

Begitu juga di Pusat rehabilitasi narkoba yang ada di RSUD Khotib Quzwein Sarolangun, jumlah pasien mengalami peningkatan sejak tahun 2021 yang lalu. Yakni 7 orang tahun 2021, 77 orang 2022, dan tahun 2013 dari Januari sampai Agustus ada sebanyak 31 orang, di Rumah sakit rehabilitasi narkoba Sarolangun

”Peran keluarga dan masyarakat penting untuk memberantas narkoba, kehidupan di dalam keluarga itu sangat mempengaruhi, hidup yang rukun dan damai, saling berinteraksi yang baik, kegiatan agama bisa mengurangi narkoba,” pungkasnya. (hnd)


Berita Terkait