JAMBIUPDATE.CO, KUALA TUNGKAL- Masyarakat Melayu Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Provinsi Jambi melalui Himpunan Keluarga Melayu (HKM) Kabupaten Tanjabbar, menggelar aksi solidaritas terkait penggusuran masyarakat melayu Kampung Lama Pulau Rempang dan Galang Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (21/09) pagi
Aksi yang dilaksanakan di Gedung Balai Adat Tanjabbar diikuti oleh para tokoh-tokoh Masyarakat Melayu Tanjabbar serta para Ormas-Ormas Melayu Tanjabbar.
Ketua HKM, Drs H. Azwar, MM saat bacakan pernyataan sikap Peduli Rempang-Galang menyampaikan bahwa secara histori masyarakat melayu adalah yang selalu menjalin kebersamaan bersama suku lainnya.
"Namun sejak adanya penolakan dari masyarakat Melayu Kampung Tua Rempang-Galang terkait masalah relokasi karena akan dibangun proyek strategis nasional berupa kawasan Eco Park Wisata dan Pabrik Kaca yang menimbulkan aksi penolakan dan solidaritas di mana-mana. Yang apabila tidak ditangani dengan arif dan bijaksana dikhawatirkan akan menimbulkan keriuhan yang berkepanjangan," ujar Ketua HKM.
"Tuah Sakti Hambe Negeri, Esa Hilang Dua Terbilang Patah Tumbu Hilang Berganti, Takkan Melayu Hilang di Bumi," teriaknya.
Beikut 5 Pernyataan Sikap HKM Tanjabbar: Pertama, menolak relokasi atau penggusuran masyarakat melayu di 16 titik Kampung Tua, di Pulau Rempang dan Galang. Kedua, meminta DPR-RI melaksanakan fungsi pengawasan agar investasi dapat mensejahterakan rakyat tanpa menghilangkan nilai-nilai Kearifan Lokal. Ketiga, meminta Presiden-RI menghentikan relokasi dan mengembalikan hak-hak masyarakat Kampung Tua Rempang Galang. Keempat, meminta APH tidak melakukan tindakan refresif dan membebaskan masyarakat yang di tangkap. Kelima, memulai DPRD Tanjabbar untuk meneruskan pernyataan sikap ini kepada pihak-pihak terkait. (sun)