"Kita hanya punya Kecamatan Senyerang dan Kecamatan Pengabuan serta sebagian Kecamatan Tungkal Ilir yang produsen untuk mencukupi pasokan beras, ditambah Wilayah Kabupaten Tanjab Barat yang pasang surut sehingga petani menanam padi 2 kali dalam setahun sangat sulit karena air rob (air pasang) berlangsung di akhir dan awal tahun, makanya kita juga bekerjasama dengan Bulog agar mengambil beras dari petani" tambahnya.
Dikatakannya, Kabupaten Tanjab Baratb yang merupakan tempat singgah karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanjab Timur, Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu, mengakibatkan kebutuhan pasokan bahan pokok tidak dapat dipastikan.
"Berbatasan dengan 3 Kabupaten ini langsung yang dimana Kabupaten Tanjab Barat merupakan tempat singgah dan berbelanja hal ini membuat kita kurang bisa menghitung pasokan terutama beras dan kebutuhan pokok lainnya karena yang ada dan masuk akan langsung keluar " tutupnya.
Menanggapi penyampaian bupati Tanjabbar, Prof Risfaheri menyampaikan, Badan Pangan Nasional kedepannya akan mendorong serta mendukung Kabupaten Tanjung Jabung Barat guna memperkuat ketahanan Pangan di Tanjabarat, teemasuk stabilitas harga pangan dan peningkatan gizi melalui pengembangan potensi pangan lokal terutama pada aspek pertanian, perkebunan, dan perikanan. (sun)