Partikel PM2.5 yang sangat kecil dapat masuk ke dalam sistem pernapasan dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, terutama pada individu dengan kondisi pernapasan yang sudah melemah.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Ibnu Sulistyo, menjelaskan bahwa kabut asap ini berasal dari provinsi tetangga.
"Angin bertiup dari arah selatan, membawa kabut asap ke Kota Jambi," katanya.
Kabut asap ini cenderung terjadi pada waktu tertentu, terutama pada pagi hari menjelang siang dan sore menjelang malam.
Namun, kabut asap cenderung berkurang pada siang hari.
Meskipun demikian, kondisi ini memerlukan perhatian dan pemantauan terus-menerus untuk memastikan kualitas udara kembali normal dan tidak berdampak buruk pada kesehatan masyarakat Kota Jambi. (hfz)