Setelah serangan itu, baik Hamas maupun Hizbullah mengatakan serangan itu merupakan peringatan bagi negara Muslim mana pun yang ingin melakukan perdamaian dengan Israel.
Juru bicara Hamas Ibrahim Hamad mengatakan di televisi Al Jazeera bahwa serangan terhadap Israel “benar-benar sebuah pesan” kepada negara-negara Muslim yang mengupayakan normalisasi dengan Israel. Ia mendesak mereka untuk melepaskan diri dari “rasa malu yang besar” ini.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa para perwira dan pejabat senior militer Israel, baru-baru ini pada pekan lalu, menilai bahwa Hamas ingin menghindari konflik besar-besaran dengan Israel. NBC News tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut.
Saat ini, Israel – dan Amerika Serikat – disibukkan dengan krisis yang sedang terjadi, namun seiring berjalannya waktu pasti akan ada tuntutan untuk melakukan penyelidikan mengenai bagaimana Israel bisa lengah jika terjadi serangan berskala besar dan canggih seperti itu, kata para ahli. (Sin)
Sumber: dirgantaraonline.co.id