Lanjutnya, kadang kala video usai tawuran diupload di instagram TBX, kadang kala dikirim video untuk diupload oleh kelompok lain untuk kesenangan belaka.
Menurutnya, anggota remaja yang kerap kali melakukan aksi tawuran itu berkisar umur 15 sampai 19 tahun. Ada yang masih pelajar, tamat sekolah dan putus sekolah.
"Tujuan untuk keluar-keluar malam, cari kesenangan hilangin suntuk," ujarnya.
YH menjelaskan, senjata tajam yang digunakan untuk melangsungkan aksi tawuran itu ada yang buatan sendiri dan minta dibuatkan.
"Anggota minimal ada 9 orang sampai 10 orang," jelasnya.
Tujuan dari membuat akun instagram ini, kata YH untuk merekrut kawan-kawan yang lain untuk bergabung. Bila ada yang ingin mengajak tawuran maka anggota lain siap untuk bertemu.
"Awalnya dari DM instagram, saling ejek-ejek terus jadilah keributan. Kalau lawan yang ngajak kita terima ajakan," terangnya.
Dia menerangkan, di Kota Jambi banyak terdapat kelompok-kelompok lain yang juga melakukan aksi tawuran. Seperti Kuburan Cino dan Kasang.
"Kadang pegi bonceng 3 semotor, dak semua bawak sajam," sebut YH. (raf)