iklan
Kehancuran di Rimal menandakan taktik baru Israel, yaitu memperingatkan warga sipil untuk meninggalkan daerah tertentu dan kemudian menyerang daerah tersebut dengan serangan udara dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jika pemboman seperti ini terus berlanjut, warga sipil di Gaza akan memiliki semakin sedikit tempat untuk berlindung.

Jurubicara militer Israel, Letkol Richard Hecht menyarankan warga Palestina harus mencoba keluar melalui perbatasan Rafah dengan Mesir.

Menurut data PBB, lebih dari 187 ribu dari 2,3 juta penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka. Ini adalah jumlah terbesar sejak serangan udara dan darat oleh Israel pada tahun 2014.

UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, menampung lebih dari 137 ribu orang di sekolah-sekolah di seluruh wilayah tersebut.

Sejauh ini Hamas belum berbicara secara terbuka mengenai apakah mereka sudah mengantisipasi serangan balasan Israel. (*)


Sumber: onlineindo.tv

Berita Terkait



add images