JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Presiden Kolombia Gustavo Petro mengutuk bombardir Israel terhadap Gaza, dengan menyebut tindakan tersebut sebagai upaya genosida yang telah menewaskan sebanyak lebih dari 9.000 orang.
Seperti dilansir dari laman Aljazeera.com, pernyataan tersebut dibuat oleh Gustavo Petro melalui akun resmi X-nya pada Rabu, 2 November 2023 dengan disertai unggahan gambar yang memperlihatkan korban dari serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia yang menewaskan setidaknya 195 orang.
“Itu disebut genosida, mereka melakukannya untuk menghilangkan warga Palestina dari Gaza sehingga mereka bisa mengambil alihnya,” tulis Gustavo Petro melalui akun X-nya.
Masih dilansir dari laman yang sama, pernyataan Petro terbit sehari setelah Kolombia dan Chile memanggil kembali duta besar mereka dari Israel sebagai bentuk protes terhadap tindakan bombardir Israel terhadap masyarakat sipil Palestina di Gaza. Sementara itu, Presiden Chile, yakni Gabriel Boric menyatakan bahwa tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang tidak dapat diterima.
Sebelumnya, seperti dilansir dari laman Reuters.com, Bolivia menjadi negara Amerika Latin pertama yang secara jelas dan terang menyatakan memutus hubungan diplomatik dengan Israel karena serangan di Gaza. Kolombia, Bolivia, dan Chile menjadi tiga negara Amerika Latin yang secara aktif menyuarakan dan mendorong untuk adanya gencatan senjata di Palestina.