iklan
Sementara Presidium Divisi Konstruksi Faried Thalieb mengatakan, sejak awal terlibat dalam pembangunan RS Indonesia dan berulang kali ke Gaza, Palestina. RS Indonesia memang memiliki penyimpanan solar bawah tanah.

"Tapi solar itu digunakan untuk menyuplai genset yang menghidupkan listrik RS saat kondisi darurat," paparnya. 

Awalnya ada dua genset yang digunakan bergantian saat kondisi darurat atau tanpa listrik. Kini terdapat tiga genset yang disuplai solar yang disimpan di bawah tanah. "Pemilihan penyimpanan solar bawah tanah ini untuk keamanan dan estetika," urainya. 

Dia menerangkan, solar itu bahan mudah terbakar yang harus diamankan. Khawatirnya di daerah semacam Gaza bisa jadi ada tembakan yang menyasar ke penyimpanan solar. "Makanya dibuat di bawah tanah, biar aman," jelasnya. 

MER-C juga mengklarifikasi soal beredarnya video sebuah gedung yang disebut sebagai RS Indonesia yang terdapat bunker. Dia mengatakan, video itu hoaks karena bukan RS Indonesia. "Gedung RS Indonesia itu bundar tidak kotak seperti di video," paparnya. (*)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait



add images