iklan
"Kalau sudah hujan deras di wilayah kami ini, biasanya disertai angin kencang. Itu yang harus diwaspadai oleh setiap masyarakat kami yang tinggal di wilayah pesisir," ungkapnya.

Sementara itu, sampai saat ini belum ada laporan terkait ancaman ketinggian gelombang di sekitar laut Kuala Jambi. Akan tetapi para nelayan juga diimbau untuk waspada dan harus memahami betul kondisi cuaca sebelum melakukan aktifitas di tengah laut.

"Kalau ketinggian gelombang masih normal, belum terlalu ekstrim. Tapi para nelayan tidak boleh lengah, harus bisa memahami betul perubahan kondisi cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu," sebutnya.

Menurutnya, biasanya jika mendapati kondisi cuaca yang ekstrim atau perubahan cuaca ditengah laut, para nelayan akan segera bergegas meninggalkan lokasi tersebut dan berlindung di pesisir pantai guna menghindari ancaman bahaya.

"Kalau pas lagi jaring, tiba-tiba kondisi cuaca berubah terlalu ekstrim dan sekiranya membahayakan, para nelayan tidak mau ambil resiko," ucapnya.

Selain nelayan, Rasyid juga mengimbau kepada masyarakat yang rumahnya berada di pesisir pantai, untuk juga waspada akibat angin puting beliung. Karena beberapa waktu lalu, Kecamatan Kuala Jambi khususnya di Desa Teluk Majelis dihantam angin puting beliung.

"Jadi kami mengimbau masyarakat yang ada di Tiga kelurahan dan desa, yakni Kelurahan Tanjung Solok dan Kampung Laut serta Desa Teluk Majelis untuk waspada angin puting beliung," terangnya.

"Dua wilayah itu memang jalur lintasan angin puting beliung. Dan bisa dikatakan paling sering terdampak bencana alam itu," tambahnya. (lan)


Berita Terkait



add images