iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi di mana isi lambung, termasuk asam lambung, naik ke atas menuju kerongkongan secara berulang. Ini disebabkan oleh kelainan pada katup di antara kerongkongan dan lambung yang seharusnya menjaga isi lambung tetap di tempatnya. Gejala utama GERD adalah sensasi terbakar atau perih di dada (yang sering disebut heartburn), terutama setelah makan atau pada posisi tidur.

Sementara Maag adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menyebut kondisi ketika terjadi iritasi, peradangan, atau luka pada lambung atau bagian dalam dinding lambung. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat-obatan tertentu, stres, pola makan yang tidak sehat, atau zat iritan tertentu. Gejalanya bisa beragam, termasuk rasa nyeri atau terbakar di perut atas, kembung, mual, atau muntah.

Meskipun gejalanya seringkali mirip, maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) berbeda dalam hal penyebab dan lokasi gejala utama. Gejala GERD lebih terfokus pada rasa terbakar di dada, tetapi juga bisa melibatkan gejala seperti kembung, mual, atau gangguan tidur.

Untuk mengatasi GERD, perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan pedas, asam, atau berlemak, tidak makan terlalu banyak sekaligus, tidur dengan kepala sedikit lebih tinggi dari tubuh, dan menghindari makanan atau minuman yang memicu gejala bisa membantu. Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa diresepkan oleh dokter untuk mengurangi produksi asam lambung.

Sementara untuk maag, pengobatannya bisa melibatkan perubahan pola makan, menghindari stres berlebihan, mengonsumsi makanan ringan tapi sering, serta penggunaan obat antasida atau obat penghambat asam yang diresepkan dokter. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.(Mg1)


Berita Terkait