JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR - Akademisi Universitas Negeri Makassar yang berkecimpung di bidang IT Syamsu Alam ikut berkomentar terkait data KPU bocor.
Dia menilai masalah utamanya adalah ringkihnya sistem kemanan yang ada. Termasuk juga proses perawatan dan update protekai yang tidak maksimal hingga data KPU Bocor.
”Jelas itu masalah keamanan yang ada di servernya. Bisa saja tidak kuat, tidak diupdate security-nya atau aplikasinya ada yang tidak dihapus. Bisa juga ini server lama," ujarnya kepada FAJAR.
Ketua Prodi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNM itu juga menduga, ada dua hal yang bisa memicu peretasan server terjadi.
Pertama unsur kelemahan proteksi, kedua ada pihak lain yang mencoba mengganggu hal itu dari luar atau hacker.
”Makanya server itu harus diupdate terus, karena di situ ada buff yang bisa dimanfaatkan orang lain. Jadi yang memicu ini ada dua hal. Pertama karena memang kelemahan sistem di dalamnya, kedua ada orang dari luar yang ingin uji coba sistem,” terangnya.
Sebelumnya kebocoran data pemilih di situs resmi KPU RI bikin heboh. Dugaan kebocoran data pemilih itu terungkap setelah akun Jimbo di situs peretasan BreachForums mengunggah data yang diduga dari situs KPU, Senin, 27 November.
Akun Jinggu mengklaim memiliki 252.327.304 data. Akun tersebut menyediakan 500 ribu data sebagai sampel. Elemen data yang dibobol terdiri dari nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat.(*/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id