Ditambahkan Tarmizi, dari cerita orang tua korban Waktu penyuntikan obat, bahwa perawatnya itu bingung. Apakah paracetamol dahulu atau antibiotik dahulu.
"Jadi diminta lah sama saudara korban, untuk paracetamol dahulu. Pada suntikan kedua, mau dikasih antibiotik itu tidak dicek dahulu. Biasanya kan kalau dikasih cek dulu, 30 menit baru disuntik kembali, ini malah tidak, langsung disuntik saja," tambahnya.
Tak lama kemudian,bayi 16 bulan itu kejang- kejang dan terus disuntik lagi, lalu dimasukkan selang dari mulut. Namun, pemasangan selang pertama dari mulut gagal dan menyemburkan darah dari mulut. Lalu, dimasukkan kembali selang ke dua itu berhasil dan tidak lama kemudian AR meninggal dunia.
"Saat masukkan selang dari mulut itu Tidak ada izin secara tertulis. Waktu pasang selang itu perawatnya milih- milih, karena ada dua selang 'yang ini bukan, yang ini bukan,"ujarnya. (Raf)