iklan
Perdiz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia melihat surat FIFA “sebagai pertanda positif.” Dia juga menambahkan bahwa dia akan “menyerukan pemilu dalam batas waktu yang ditentukan, dengan transparansi dan integritas yang dituntut.”

Juru bicara Rodrigues tidak menanggapi permintaan komentar dari AP. Demikian dikutip dari NBC Miami.

Rodrigues pertama kali menjabat sebagai presiden sementara pada tahun 2021 setelah pendahulunya Rogério Caboclo diberhentikan dari jabatannya. Media lokal melaporkan bahwa dia saat ini sedang bernegosiasi dengan eksekutif sepak bola Brasil lainnya untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden dalam pemilu baru atau mendukung kandidat lain.

Masa jabatan Rodrigues berlangsung hingga tahun 2026. Ia merupakan salah satu presiden CBF yang menghadapi masalah hukum dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ia tidak terlibat dalam kasus korupsi seperti pendahulunya Ricardo Teixeira, José Maria Marin, dan Marco Polo del Nero.

Caboclo diskors dari kursi kepresidenan pada September 2021 sehubungan dengan kasus pelecehan seksual di CBF, yang membuka jalan bagi wakil presiden untuk memilih Rodrigues sebagai presiden kulit hitam pertama di badan sepak bola tersebut.

Keputusan terhadap Rodrigues yang berusia 69 tahun dapat merugikan upaya Brasil untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita pada tahun 2027 dan upayanya untuk mempekerjakan pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti untuk memimpin tim nasional tahun depan. (*)


Berita Terkait