iklan

JAMBIUPDATE.CO, SEMARANG-Pasangan calon Prabowo-Gibran tidak hanya bersaing dalam dunia politik, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam memastikan gizi anak-anak Indonesia terpenuhi melalui program makan siang gratis.

Salah satu tujuan program ini adalah mencegah stunting dan menggerakkan ekonomi nasional melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.

Mendukung Pertumbuhan Anak-anak Indonesia dan Ekonomi Nasional

Menurut laporan terbaru dari World Food Programme (WFP) berjudul "State of School Feeding Worldwide 2022," program makan siang gratis di sekolah telah memberikan dampak positif secara global. Lebih dari 418 juta siswa di setidaknya 76 negara telah diuntungkan dari program ini. Hal ini menjadi landasan kuat bagi pasangan Prabowo-Gibran untuk menjalankan program serupa di Indonesia.

Ketua Harian Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah, Wihaji, memberikan penjelasan lebih lanjut soal ini. Menurutnya, dengan alokasi anggaran ratusan triliun, program makan siang gratis akan menciptakan perputaran uang belanja dari dana negara. Hal ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi melalui keterlibatan UMKM di seluruh Indonesia.

"Kegiatan ini mampu mendorong semangat melibatkan UMKM, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui hilirisasi UMKM. Dengan melibatkan UMKM, kegiatan ini tidak hanya sekadar belanja, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat yang menikmati hasil belanja tersebut," ujar Wihaji yang juga Ketua Relawan Parikesit itu.

Mantan Bupati Kabupaten Batang itu juga menekankan peran signifikan UMKM dalam sejarah pertumbuhan ekonomi. Terbukti selama masa pandemi COVID-19, dimana UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

"Investasi dalam Sumber Daya Manusia (SDM) tidak bisa dilihat secara instan. Dalam jangka waktu 10 hingga 20 tahun ke depan, dampak investasi pada SDM akan terlihat. Melalui program makan siang gratis ini, kita tidak hanya mengurangi stunting, tetapi juga menciptakan generasi emas 2040. Investasi ini harus dilihat sebagai upaya jangka panjang," tegas Wihaji.

Wihaji berpendapat bahwa negara ini dibangun dengan keyakinan dan optimisme. Dalam menghadapi tantangan, optimisme merupakan kunci untuk mencapai kemajuan. Program makan siang gratis di sekolah menjadi bagian dari optimisme ini, di mana terjadi perputaran yang sederhana: adanya daya beli akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Rumusnya sederhana, jika ada daya beli, ekonomi akan tumbuh. Berbeda dengan pelaku usaha industri besar, UMKM dapat dilihat secara langsung dalam pertumbuhan ekonomi sehari-hari. Ketimpangan ekonomi dapat dikurangi melalui kontribusi 10-20 persen dari sektor swasta," jelas Wihaji.

Dengan program makan siang gratis ini, paslon Prabowo-Gibran tidak hanya menawarkan solusi untuk isu gizi anak-anak, tetapi juga merancang strategi untuk menggerakkan ekonomi melalui keterlibatan UMKM. Program ini diharapkan menjadi salah satu inovasi yang dapat membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

(*)


Berita Terkait



add images