iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Kasus pengeruskan kantor Gubernur Jambi oleh pendemo dari para sopir batu bara berbuntut panjang.

Pemprov Jambi resmi melaporkan kasus tersebut ke Mapolda Jambi sore ini (22/1).

Berdasarkan surat bernomor 31/Setda.Umum-2.3I/2023 yang juga  diterima jambiupdate.co yang ditujukan kepada Kapolda Jambi, ditandatangani oleh dua orang pelapor, masing-masing Karo Umum Setda Provinsi Jambi Muzakir dan Plt Karo Hukum Ali Zaini, disebutkan, pada hari Senin tanggal 22 Januari 2024 sekitar pukul 13.30 Wib telah terjadi pengerusakan Barang Inventaris pada kantor Gubernur Jambi akibat dari Demonstrasi Anarkis yang dikoordinir oleh Komunitas Supir Batu Bara (KS Bara) Jambi, sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan.

Dari kerusakan itu, menimbulkan kerugian ratusan juta.

Plt Karo Hukum Setda Provinsi Jambi Ali Zaini saat dikonfirmasi jambiupdate.co, membenarkan laporan itu.

‘’Benar, saya saat ini sedang berada di Mapolda Jambi,’’ singkatnya.

Sebelumnya, Aksi unjuk rasa ribuan Sopir angkutan Batu Bara Senin (22/1/2024) di kantor Gubernur Jambi berakhir anarkis.

Meski aspirasinya sudah diterima langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris, massa berubah melempari kaca Kantor Gubernur bagian kanan depan.

Banyak kaca kantor gubernur yang hancur dilempar oleh massa dengan benda keras seperti batu.

Ulah para sopir makin menjadi-jadi para sopir truk batu bara juga meluapkan emosinya dengan melempari kantor gubernur Jambi.

Awalnya terjadi aksi saling dorong antara massa dengan petugas keamanan. Mereka memaksa masuk ke kantor gubernur. Tidak bisa masuk, kemudian pengunjuk rasa melempari botol dan sampah ke arah petugas yang berjaga di pintu masuk kantor gubernur.

Kemudian, para pengunjuk rasa mulai melempar batu ke arah kaca jendela kantor gubernur. Sejumlah kaca jendela pecah.

Untuk menghentikan aksi lempar itu, pihak kepolisian terpaksa harus menggunakan water canon. Namun, bukannya mundur, para pengunjuk rasa malah balik menyerang mobil water canon dengan batu yang lebih besar.

Tidak hanya merusak kaca jendela kantor gubernur dan mobil water canon, lemparan batu pengunjuk rasa juga mengenai lampu taman utama sehingga jatuh. Beruntung tidak ada yang tertimpa pecahan kaca lampu taman berukuran besar tersebut.

Salah satu dari kerumunan massa juga terlihat kesakitan terkena lemparan batu.

Melihat aksi lempar batu yang tak terkendali, aparat akhirnya terpaksa melepas gas air mata ke tengah massa yang tak berhenti melempar batu.

(pas)

 

 

 


Berita Terkait



add images