Pengguna yang kecanduan melaporkan tingkat depresi, kecemasan, dan stres yang jauh lebih tinggi. Selain itu, mereka menghadapi tantangan akademis yang lebih besar, termasuk tingkat stres yang lebih tinggi, kinerja yang lebih buruk, dan lebih seringnya mereka menjadi korban perundungan. Hubungan keluarga mereka juga menderita, ditandai dengan pola asuh yang lebih negatif dan tingkat pendidikan orang tua yang lebih rendah.
Sebaliknya, pengguna moderat tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam kesehatan mental atau prestasi akademis dibandingkan dengan non-pengguna, meskipun lingkungan keluarga mereka menunjukkan karakteristik yang berbeda.
Terlepas dari adanya wawasan baru melalui penelitian ini, namun penelitinya mengakui masih adanya sejumlah keterbatasan. Misalnya, ketergantungan penelitian pada data yang dilaporkan sendiri mungkin menimbulkan bias. Penerapan temuan ini di luar demografi remaja Cina juga masih belum pasti.
Selain itu, desain cross-sectional menghalangi pembentukan hubungan sebab dan akibat antara penggunaan aplikasi video pendek dan hasil yang diamati. Para peneliti juga menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan dalam konteks budaya dan kelompok umur yang beragam. (*)
Sumber: tempo.co