iklan

JAMBIUPDATE.CO,- Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan deteksi dini kanker dapat membantu metode pengobatan yang tepat.

"Kanker paru seringkali ditemukan sudah terlambat ketika penyakit sudah lanjut sehingga kemungkinan pengobatan sudah amat terbatas," kata Tjandra, Minggu, 25 Januari 2024.

Ia mengatakan secara umum ada dua jenis kanker paru, yaitu golongan yang bukan sel kecil (nonsmall cell carcinoma/NSCLC) dan kanker paru jenis sel kecil (small cell carcinoma/SCLC). "NSCLC lebih sering dijumpai dan tumbuh relatif lebih lambat sementara SCLC lebih jarang ditemui tetapi tumbuhnya lebih cepat," ujarnya.

Karena itu, skrining terhadap kemungkinan kanker paru menjadi sangat penting, khususnya pada orang dengan risiko tinggi. Skrining memungkinkan deteksi dini dan akan sangat memperbaiki hasil pengobatan. Di Indonesia, skrining terhadap kanker paru dapat dijumpai masyarakat di berbagai fasilitas kesehatan, salah satunya puskesmas.

Layanan deteksi dini tersebut dikhususkan untuk empat jenis kanker utama, yakni kanker payudara dan kanker serviks pada wanita, serta kanker paru-paru dan kanker usus yang kasusnya banyak ditemui pada pria.

"Pada Minggu 25 Februari 2024 ini pada lokasi Hari Bebas Kendaraan Bermotor diselenggarakan skrining kanker paru, seperti yang saya mampir sambil bersepeda pagi ini," katanya.


Berita Terkait