JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi bersama sejumlah pihak terkait melaksanakan pemantauan hilal penetapan 1 Ramadhan 1445 H yang dipimpin langsung Kepalq Kanwil Kemenag Jambi, H.Zoztafia.
Pemantauan tahun ini bertempat di Rooftop MTsN 2 Kota Jambi Kegiatan ini dipimpin oleh Kakanwil Kemenag Jambi di Rooftop MTsN 2 Kota Jambi pada Minggu (10/03/2024).
Dari pantuan hilal yang dilakukan di sekolah yang populer dikenal sebagai MTsN Model itu, pada pukul 18.19 WIB saat matahari terbenam, ketinggian hilal diatas Kota Jambi sudah diatas ufuk yaitu 0 derajat 44,25 menit, sudut elongasi bulan 2 derajat 32,32 menit, umur bulan 02 jam 19 menit dan lama hilal 04 menit 49 detik.
KaKanwil Zoztafia menjelaskan, setelah dilakukan pengamatan bulan pada saat matahari terbenam pukul 18.19 WIB oleh Tim Hisab Rukyat Kanwil bahwa hilal tidak terlihat."Hasil rukyatul hilal ini segera kita laporkan ke pusat sebagai bahan pertimbangan sidang itsbat Kementerian Agama RI," jelas KakKanwil.
Sementara berdasarkan hasil kriteria Imkanurrukyah Mabims (Menteri-Menteri Agama Brunai, Indonesia, Malaysia, Singapura) ketinggian Hilal minimal 3 derajat dan Sudut Elongsi minimal 6,4 derajat, maka Tanggal 1 Ramadhan 1445 H diperkirakan jatuh pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2024.
Sementara itu, Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya mengatakan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib di tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syakban 1445 H masih berada di bawah kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia Singapura), yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati."Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Sya'ban 1445 H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS," ungkap Cecep.
Selanjutnya Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan hasil sidang isbat telah disepakati bahwa 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari selasa (12/03/2024).“Berdasarkan ketentuan MABIMS dan hasil pemantauan di 134 titik di Indonesia tidak ada satupun yang melaporkan dapat melihat hilal. Dengan demikian bulan Syaban digenapkan menjadi 30 hari dan 1 Ramadhan jatuh pada hari selasa 12 Maret 2024,” ungkap Menag. (aan)