JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pelayanan pengunjung di pasar rakyat Angso Duo belum optimal. Pasalnya, seperti mesin parkir di pasar terbesar di Jambi itu rusak sudah setahun sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) jadi tak maksimal didapat Pemprov Jambi selaku pemilik tanah.
Terkait hal ini, Gubernur Jambi Al Haris mengharapkan agar pengelola pasar menyiapkan pelayanannya dengan baik. Hal itu juga sudah ditinjau oleh Haris saat sidak di pasar ini pekan lalu.
"Saya berharap agar pengelola melakukan pelayanan maksimal. Kita berharap dari pihak Angso Duo menyiapkan semua dengan baik, dari mulai parkir, mesin parkirnya," ucap Haris kepada Jambi Ekspres.
"Intinya biar masyarakat aman, nyaman belanja di sini. Tidak was-was," tegas gubernur.
Sementara itu, Kepala Pasar Rakyat Angso Duo Purnomosidi mengakui, parkir pasar Angso Duo bermasalah sejak 1 tahun terakhir.
Awalnya Purnomo mengakui parkir tersistem baik bekerjasama dengan pihak ketiga. Namun, berjalannya waktu pengelola parkir itu tak mampu menyelenggarakan sehingga alat Angso Duo menjadi rusak dan tidak terbenahi dengan baik. "Dan akhirnya dikembalikan ke kita (PT. Eraguna Bumi Nusa,res) dengan kondisi rusak," akunya.
Melihat situasi itu, pengelola pasar berencana akan melakukan lelang mencari pihak ketiga yang memang khusus di bidang parkir.
"Jadi bukan pihaknya tidak melaksanakan prosedur memperbaiki layanan parkir, namun kita perlu memberikan jaminan bagi pihak yang mau berinvestasi" sebutnya.
Bahkan uji petik parkir sudah pernah dilakukan di pasar, dimana pengawasan langsung dari Dishub Kota Jambi.
Akan tetapi karena pasar tradisional erat hubungannya dengan persoalan sosial masyarakat, maka pihak pasar saat ini menjalankan parkir sementara seperti saat ini.
"Tapi tak mengurangi tingkat security atau keamanan, dimana hingga saat ini tak ada kasus pencurian kendaraan," akunya.
Ditanya terkait masih didapati dua kali parkir di dalam dan di mesin parker?, kata Dia, parkir bagian dalam mengakomodasi masyarakat di area Pasar Angso Duo, seperti Cempaka Putih, Murni, Legok, Pulau Pandan, di situ banyak pemuda yang bergantung hidup di Pasar Angso Duo.
Ditanya apakah tindakan di dalam pasar itu termasuk pungutan liar, Purnomo mengatakan sifatnya hal itu bukan parkir melainkan menjaga kendaraan atau penitipan barang. "Bayarnya ini tidak dipaksa," aku Purnomo.
Sementara disinggung setoran parkir angso duo ke Pemprov selaku pemilik tanah BOT, Purnomo tak hafal lantaran ada divisi terkait yang menangani itu. "Secara detil ada divisinya, yang jelas harganya flat atau datar. Walaupun lama mobil yang bayar 3 ribu rupiah, dan sepeda motor 2 ribu. Ini tak buat kita buat waktu mengingat pengunjung kita tidak seperti pengunjung mall," pungkasnya. (aba)