iklan

JAMBIUPDATE.CO,- Lembaga Klasifikasi Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) pada Jumat, 29 Maret 2024, memperingatkan agar segera dilakukan langkah-langkah pencegahan demi mencegah kematian yang meluas dan lumpuhnya kehidupan masyarakat Sudan yang sedang dilanda bencana kelaparan. IPC awalnya hendak melakukan pembaharuan data analisis yang menemukan hampir 5 juta warga Sudan kelaparan. Namun pembaharuan data tak bisa dilakukan karena perang.

Hasil evaluasi terbaru IPC menemukan ada hal yang sangat mengkhawatirkan karena situasi di Sudan terus memburuk sehingga mendesak dilakukannya langkah nyata demi mencegah kelaparan. IPC memperkirakan hampir 5 juta jiwa warga Sudan mengalami gizi buruk, di mana dari jumlah tersebut sebanyak 3.6 juta jiwa adalah anak-anak usia di bawah lima tahun dan 1.2 juta jiwa lainnya adalah ibu hamil dan ibu menyusui.

 

Sudan dikecamuk perang pada 15 April 2023 antara militer Sudan (SAF) dengan pasukan cepat pendukung paramiliter Sudan (RSF). PBB mengatakan hampir 25 juta jiwa atau separuh dari populasi Sudan sangat membutuhkan bantuan dan sekitar 8 juta jiwa kehilangan tempat tinggal.

“Jika permusuhan tidak segera dihentikan dan bantuan kemanusiaan yang signifikan tidak dikerahkan, maka populasi di Ibu Kota Khartoum dan negara bagian Gezira, Greater Darfur dan Greater Kordofan berisiko masuk ke level terburuk yakni kerawanan pangan akut dan gizi buruk akan segera terjadi mulai April – Mei 2024,” demikian peringatan IPC pada Jumat, 29 Maret 2024. 

Pada bulan ini, Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera dan mengakhiri permusuhan. Bukan hanya itu, Amerika Serikat juga pada Kamis, 28 Maret 2024, memperingatkan akan mendorong Dewan Keamanan PBB agar mengambil langkah-langkah dalam membantu warga Sudan yang kelaparan dengan cara mengirimkan pasokan bantuan melalui Chad.        

Diperkirakan produksi sereal di Sudan anjlok sampai kurang dari 46 persen dibanding tahun lalu. Penyebabnya adalah pertempuran di area-area penanaman sereal selama musim panen. Bukan hanya itu, harga bahan makanan di pasar juga 73 persen lebih tinggi dibanding setahun sebelumnya.(*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images