JAMBIUPDATE.CO,- Iran akan membalas dugaan serangan udara Israel terhadap konsulatnya di ibu kota Suriah, Damaskus, kata Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Selasa, 2 April 2024, sehari setelah tujuh komandan militer Iran tewas dalam serangan itu.
Serangan rudal tersebut dilaporkan menyasar sebuah gedung yang berfungsi sebagai departemen urusan konsuler Kedutaan Besar Iran serta kediaman duta besar Iran. Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari dan keluarganya tidak cedera.
“Setelah gagal menghancurkan tekad kelompok perlawanan, rezim Zionis (Israel) telah memasukkan kembali pembunuhan buta ke dalam agendanya untuk menyelamatkan diri. Mereka harus tahu bahwa mereka tidak akan pernah mencapai tujuannya dan bahwa kejahatan pengecut ini tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Raisi, seperti dikutip media pemerintah.
“Setelah gagal menghancurkan tekad kelompok perlawanan, rezim Zionis (Israel) telah memasukkan kembali pembunuhan buta ke dalam agendanya untuk menyelamatkan diri. Mereka harus tahu bahwa mereka tidak akan pernah mencapai tujuannya dan bahwa kejahatan pengecut ini tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Raisi, seperti dikutip media pemerintah.
Israel telah lama menargetkan instalasi militer Iran di Suriah dan proksinya, namun serangan pada Senin ini adalah yang pertama kalinya menyerang kompleks kedutaan besar itu sendiri. Seorang juru bicara militer Israel menolak berkomentar.
Mereka telah meningkatkan serangan-serangan tersebut bersamaan dengan kampanyenya melawan kelompok Palestina Hamas yang didukung Iran, yang memicu perang Gaza dengan serangan 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.
Lebih dari 32.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Iran, Selasa, juga menyampaikan "pesan penting" kepada Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Selasa pagi mengumumkan bahwa kementeriannya memanggil seorang pejabat dari Kedutaan Besar Swiss di Teheran.
"Sebuah pesan penting dikirimkan kepada pemerintah AS yang menjadi pendukung rezim Zionis. Amerika harus bertanggung jawab," kata Amir-Abdollahian di akun media sosial X.
Sementara itu, banyak negara seperti Uni Emirat Arab (UAE), Qatar, Yordania, Irak, Arab Saudi, dan Oman mengecam serangan tersebut, berharap korban luka-luka bisa segera pulih.
AS Menyatakan Tak Terlibat
Sementara itu, Amerika Serikat telah menyampaikan kepada Iran bahwa Washington tidak terlibat ataupun tahu sebelumnya mengenai serangan maut Israel ke gedung diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, menurut portal berita Axios yang mengutip beberapa pejabat AS.
AS "tidak memiliki keterlibatan apa pun dalam serangan (Israel) dan kami tidak mengetahui hal itu akan terjadi," kata seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional kepada media AS itu, Selasa.
Washington “telah mengomunikasikan hal ini secara langsung kepada Iran,” kata seorang pejabat senior AS seperti dikutip oleh situs berita tersebut.
Menurut laporan Axios, Israel sudah memberi tahu pemerintahan Presiden AS Joe Biden "beberapa menit sebelum angkatan udaranya melakukan serangan itu" namun tidak meminta lampu hijau dari AS.
Israel tidak menginformasikan AS bahwa pihaknya berencana mengebom sebuah gedung di kawasan kedutaan Iran, menurut laporan itu.
Mantan Wakil Menteri Urusan Politik AS Victoria Nuland mengatakan Washington patut khawatir mengenai kemungkinan konsekuensi dari serangan Israel ke gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus.
Ia memperingatkan bahwa insiden tersebut dapat menyebabkan peningkatan ketegangan. (*)
Sumber: tempo.co