iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Jambi Bidang Hukum dan Pemerintahan, Kemas Alfarabi menanggapi kasus kecelakaan yang berakibat meninggalnya Dr Dwi Fatimahyen, warga Kelurahan Pasir Panjang, Kota Jambi.

Menurutnya ada beberapa langkah yang dapat ditempuh, yakni keluarga korban dapat menempuh langkah hukum, baik pengaduan ke pihak kepolisian sehingga dari laporan akan dicari berkas pendukung kronologi. Sebab kejadian pengejaran terhadap mobil korban relatif cukup jauh diperkirakan lebih dari 25 kilometer yakni dari Perumahan Pondok Cipta Kawasan SPN Sebapo ke Kecamatan Sekernan.

"Tentunya banyak alat bukti seperti CCTV sepanjang jalur SPN-Simpang Pal 10-Simpang Rimbo-Simpang Aur duri-Jembatan Aur duri hingga ke lokasi kecelakaan di Sekernan," kata Alfarabi.

Alfarabi menjelaskan, menurut UU ITE CCTV termasuk barang bukti elektronik dan dapat menghindari keterangan sepihak, selanjutnya pihak korban juga jika merasa dizolimi dan difitnah dapat melaporkan kasus ini ke Komnas HAM meskipun Jambi belum memiliki kantor Perwakilan Komnas HAM namun dapat difasilitasi di kantor WALHI Jambi.

Alfarabi berharap Polri dalam meningkatkan kinerja layanan publik dalam penanganan kasus ini mengedepankan transparansi, objektifitas dan profesionalisme.

"Karena ini masuk ranah hukum diharapkan ada bantuan advice dari teman-teman advokat dalam pendampingan hukum kepada keluarga korban untuk mendapatkan keadilan

Alfarabi juga menyampaikan kesedihan dan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas musibah ini, apalagi kejadian itu dinilainya cukup tragis. Dimana seorang dokter yang memiliki profesi mulia diteriaki maling oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab.

Dia juga minta Asosiasi IDI jangan diam saja dan berharap ada titik terang keadilan lewat proses hukum dan berharap kejadian seperti tersebut tidak terulang lagi dimasa mendatang.

Seperti diketahui, seorang dokter muda bernama Dwi Fatimahyen (29) meninggal dunia setelah menabrak tiang listrik pinggir Jalan Lintas Jambi-Riau, Sekernan, Muarojambi. Kecelakaan ini terjadi karena korban dikejar oleh polisi dan warga yang menuduhnya maling. Sebelum kecelakaan tampak korban dikejar oleh anggota polisi dalam video yang viral di media sosial. (*)


Berita Terkait



add images