iklan Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024.
Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024.

JAMBIUPDATE.CO,- Delegasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara, menurut seorang dokter pada Jumat.

“Delegasi PBB pada Kamis tiba di rumah sakit dan mengevakuasi pasien dan korban luka, termasuk anak-anak, di luar Gaza dan ke rumah sakit di Gaza selatan,” kata kepala perawat Rumah Sakit Kamal Adwan, Eid Sabbah, kepada Anadolu.

 

Akan tetapi, dia tidak menyebutkan secara pasti jumlah pasien yang dievakuasi.

Sabbah menjelaskan tim PBB membawa peralatan medis dan makanan pasien anak-anak tanpa menyebutkan jumlahnya.

Ini bukan yang pertama bagi pasien atau korban luka dievakuasi tim PBB dari Gaza utara ke wilayah selatan, meski jumlahnya sangat terbatas.

Gaza utara dikepung ketat oleh Israel sehingga menyebabkan sejumlah rumah sakit yang beroperasi di sana mengalami kekurangan pasokan medis serta bahan bakar untuk generator rumah sakit.

Israel meluncurkan serangan militer mematikan di Gaza sejak kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan serbuan ke Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Sebagai perbandingan, Israel telah membunuh lebih dari 34.600 warga Palestina dan melukai hampir 77.800 orang di tengah kehancuran massal dan krisis kebutuhan pokok di wilayah Palestina.

Sudah hampir tujuh bulan perang Israel berlangsung, sebagian besar wilayah Gaza hancur.

Keadaan itu memaksa 85 persen penduduk di daerah kantong tersebut mengungsi di tengah pemutusan akses makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.

Israel dituduh di Mahkamah Internasional (ICJ) telah melakukan genosida dalam kasus yang dilayangkan.

Keputusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk mencegah aksi genosida dan mengambil sejumlah tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan menjangkau warga sipil di Gaza. (*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images