JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK- Di tengah tren penanaman sawit yang mendominasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), petani di Kecamatan Dendang justru memilih untuk berkebun buah-buahan, seperti melon dan semangka.
Taggik, seorang petani buah, menjelaskan bahwa ia lebih memilih berkebun melon dan semangka daripada menanam sawit. "Daripada menanam sawit, saya lebih memilih berkebun buah-buahan yang mampu menghasilkan ratusan juta per bulan," ujarnya. Taggik dan rekan-rekannya mengelola sekitar 4 hektare lahan hasil patungan untuk berkebun.
Taggik melaporkan hasil panen melon pekan lalu, di mana ratusan buah melon dipetik dari lahan dan menghasilkan 16 ton. Dengan harga jual 7 ribu rupiah per kilogram, penghasilan yang diperoleh mencapai Rp 112 juta. Setelah dikurangi biaya produksi dan upah pekerja yang totalnya Rp 25 juta, pendapatan bersih Taggik adalah Rp 87 juta.
Bersama empat rekan taninya, Taggik mengatur jadwal panen secara bergilir. "Kami mengatur panen agar tidak serentak. Jika bulan ini panen melon, bulan berikutnya panen semangka," jelas Taggik. Pendekatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan masa panen dan memaksimalkan hasil.
Praktik berkebun buah-buahan yang sukses ini menarik perhatian petani lain. "Kini, beberapa petani di sekitar kami juga beralih dari menanam sawit ke berkebun buah-buahan," tambah Taggik. (lan)