JAMBIUPDATE.CO, JAMBI– DPRD Kota Jambi melaksanakan reses pada masa sidang 1 tahun 2024, yang menjadi momentum penting bagi para anggota dewan untuk turun ke tengah masyarakat.
Reses ini bertujuan untuk mendengarkan langsung aspirasi serta berbagai permasalahan yang dihadapi warga di masing-masing daerah pemilihan (dapil).
Salah satu anggota DPRD yang melaksanakan reses adalah Kemas Faried Alfarelly, Ketua DPRD Kota Jambi yang juga mewakili dapil 3 Telanaipura.
Faried menggelar reses di Kelurahan Solok Sipin, salah satu kawasan yang cukup padat di Kota Jambi. Di sana, Ia bertemu dengan warga untuk mendengar keluhan dan permasalahan yang masih mereka hadapi.
Dalam dialog yang hangat dan penuh keakraban dengan masyarakat, Faried mencatat beberapa isu yang menjadi keluhan utama. Diantaranya adalah kondisi jalan lingkungan yang rusak, penerangan jalan umum (PJU) yang masih minim, serta masalah banjir yang kerap mengganggu warga.
“Masih banyak warga yang menyampaikan aspirasi terkait buruknya kondisi jalan lingkungan yang perlu perbaikan. Selain itu, masih ada banyak titik yang kekurangan penerangan jalan, dan persoalan banjir yang tak kunjung teratasi juga menjadi keluhan utama,” ungkap Faried kepada media ini.
Faried, yang berasal dari Partai Golkar, menyampaikan bahwa masalah-masalah tersebut akan terus diperjuangkannya di DPRD. Menurutnya, sebagai wakil rakyat, ia memiliki kewajiban untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan memastikan bahwa permasalahan yang ada mendapatkan solusi yang tepat.
Mengenai masalah banjir, Faried menyebutkan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Jambi. Pada bulan Desember ini, pihaknya telah mendapatkan informasi bahwa ada grand design (rencana besar) untuk penanganan banjir yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Harapannya, dengan adanya desain ini, masalah banjir yang kerap melanda kota Jambi bisa segera diatasi dengan cara yang lebih terstruktur dan efektif.
“Grand design untuk penanganan banjir sudah disiapkan. Saya terus mendorong agar proyek-proyek yang berkaitan dengan pengendalian banjir ini bisa segera terlaksana. Kita ingin masalah banjir tidak terus-menerus menjadi keluhan warga,” terang Faried.
Reses ini, menurut Faried, merupakan kesempatan penting bagi para wakil rakyat untuk benar-benar mendengarkan suara rakyat. Selain untuk mengetahui apa saja yang menjadi keluhan masyarakat, reses juga menjadi ajang bagi anggota DPRD untuk menyampaikan program-program yang akan diperjuangkan selama masa sidang.
“Reses ini menjadi waktu yang sangat berharga bagi kami untuk mendengar langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat. Aspirasinya akan kami perjuangkan, dan kami harap, melalui komunikasi langsung seperti ini, bisa tercipta solusi yang lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Faried juga mengapresiasi kehadiran masyarakat yang antusias dalam menyampaikan aspirasinya. Ia menambahkan, komunikasi langsung antara wakil rakyat dan masyarakat sangat penting untuk menjaga hubungan yang baik dan memahami kebutuhan yang sesungguhnya di lapangan.
Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, Faried berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan masyarakat dan memastikan bahwa berbagai masalah yang ada dapat segera diatasi melalui kerja sama antara DPRD, pemerintah kota, dan masyarakat. (hfz)