JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Partai Amanat Nasional (PAN) harus menelan pil pahit di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) 2024.
Soalnya sang jagoan Zumi Laza yang berpasangan dengan Muhammad Aris hanya mengatongi 57.565 suara, kalah dari rival politiknya pasangan Dillah Hikma Sari-Muslimin Tanja dengan 81.585 suara. Ini kekalahan pertama PAN dalam Pilkada di Tanjabtim.
Terlebih lagi kekalahan Zumi Laza semakin menjadi pukulan, sebab Ketua DPD PAN Tanjabtim itu selama ini diendors langsung oleh sang kakak Zumi Zola yang adalah mantan Gubernur Jambi dan manta Bupati Tanjabtim.
Belum lagi Zumi Laza dan Muhammad Aris didukung oleh mesin partai besutan Zulkifli Hasan (Zulhas), partai besar yang memiliki kekuasaan besar dengan 15 kursi di DPRD Tanjabtim. Dengan kekuatan sebesar itu, plus dukungan sang kakak Zumi Zola, harusnya Zumi Laza unggul telak atas pesaingnya.
Namun hal itu berbanding terbalik dengan hasil Pilkada Tanjabtim 27 November 2024 kemarin. Berdasarkan hasil pleno rekapitulasi suara tingkat Kecamatan, Zumi Laza hanya unggul di satu Kecamatan yakni Rantau Rasau. Kemenangan itu pun diraih Zumi Laza-Muhammad Aria atas Dillah-Muslimin dengan jumlah tipis 749 suara atau 8.098 suara berbanding 7.349 suara.
Sedangkan di 10 Kecamatan lainnya pasangan Dillah-Muslimin unggul. Dimana masing masing yakni Kecamatan Berbak, Geragai, Kuala Jambi, Sadu, Nipah Panjang, Mendahara, Mendahara Ulu, Muara Sabak Barat, Dendang dan Muara Sabak Timur.
Lalu apa yang menjadi faktor kekalahan Zumi Laza? Pengamat politik Pahrudin menilai bahwa Dillah sendiri merupakan sosok yang cukup mengakar di Tanjabtim. Selain Sebagai anak dari mantan Bupati, kiprahnya politiknya di Tanjabtim juga sudah lama.
“Ini yang membuat popularitas dalam beberapa riset yang pernah kami lakukan, posisi Dillah selalu masuk dalam tiga besar,” ujarnya.
Hanya saja dalam survei terkahir yang dilakukan pihaknya, posisi Zumi Laza masih dominan. Namun menjelang pemungutan suara, Zumi Laza mulai tertinggal dengan Dillah yang menggandeng Muslimin. “Ini bisa terjadi apabila ada sesuatu yang luar biasa. Sehingga elektabiltas yang awal cukup bagus menjadi tidak begitu berarti,” katanya.
Di samping itu, faktor lainnya dalam kemenangan Dillah adalah kebaradaan Romi Hariyanto yang menjadi sosok sentral di Tanjabtim. Sebagai bupati Tanjabtim dua periode dan juga calon gubernur Jambi, sikap politik Romi sangat mempengaruhi dinamika di Tanjatim. “Faktor Romi ini saya pikir memainkan peranan yang sangat penting,” katanya.
Bagaimana dengan Zumi Zola? Peneliti Publik Trust Institute (Putin) ini menyebutkan bahwa pengaruh Zola tidak terlalu kuat untuk mendukung Zumi Laza. Meski sebagai figure, pengaruhnya untuk saat ini masih tidak bisa menandingi Romi Hariyanto.
“Hari ini di Tanjabtim bila head to head pengaruh Romi dan Zola, saya pikir Romi lebih dominan,” terangnya. (aiz)