JAMBIUPDATE.CO, JAMBI– Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sepanjang Jalan Orang Kayo Pingai, Talang Banjar, kembali menuai kritik dari masyarakat dan pedagang pasar.
Aktivitas para PKL di badan jalan itu dinilai mengganggu arus lalu lintas dan merugikan pedagang resmi di dalam kawasan Pasar Talang Banjar, terutama di lantai dua pasar yang masih sepi pembeli.
Utomo, salah satu pedagang di dalam Pasar Talang Banjar, mengungkapkan harapannya agar pemerintah bertindak tegas terhadap keberadaan PKL di kawasan tersebut. Menurutnya, banyak pembeli yang lebih memilih berbelanja di luar pasar sehingga mengurangi omzet pedagang yang berjualan di dalam.
“Sekarang ini tergantung pemerintah. Kalau tegas, tentu tidak ada lagi PKL. Memang PKL Talang Banjar ini mengganggu aktivitas masyarakat, sering menyebabkan kemacetan,” ujarnya, Minggu (8/12/2024).
Utomo juga menyoroti fakta bahwa banyak lapak di dalam pasar, terutama di lantai dua, masih kosong dan bisa dimanfaatkan oleh Pedagang Kaki Lima. Namun, kurangnya tindakan tegas dari pemerintah membuat keberadaan PKL di luar pasar semakin menjamur.
Hal senada disampaikan oleh Heru, pedagang lainnya. Ia mengakui bahwa kapasitas pasar tidak sepenuhnya mampu menampung seluruh pedagang yang berada di luar. Meski begitu, Ia menilai situasi saat ini semakin parah dibandingkan sebelumnya.
“Dulu tidak separah sekarang. Sekarang ini memang menjamur, seperti dibiarkan saja,” kata Heru.
Heru berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menertibkan PKL di kawasan itu agar aktivitas jual beli di dalam pasar bisa kembali hidup dan kondisi lalu lintas menjadi lebih tertib.
Fenomena menjamurnya PKL di Jalan Orang Kayo Pingai menunjukkan perlunya sinergi antara pemerintah, pedagang pasar, dan PKL untuk mencari solusi terbaik demi mengatasi masalah ini. Penertiban dan pemanfaatan pasar secara optimal diharapkan menjadi langkah yang menguntungkan semua pihak. (hfz)