JAMBIUPDATE.CO, JAMBI – Universitas Muhammadiyah Jambi (UM Jambi) mendapat kehormatan dengan kehadiran Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dyah Roro Esti Widya Putri, B.A., M.Sc., dalam kuliah umum bertajuk "Menyongsong Indonesia Emas 2045 Melalui Sinergi Pendidikan dan Kewirausahaan Global yang Inovatif dan Berkelanjutan" yang berlangsung di Auditorium Universitas Muhammadiyah Jambi.
Acara ini dihadiri oleh calon wisudawan sarjana Universitas Muhammadiyah Jambi, yang akan melangsungkan prosesi wisuda ke-6 dalam waktu dekat. Kehadiran Wamen Perdagangan RI diharapkan dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi mahasiswa-mahasiswi UM Jambi yang bersiap menghadapi tantangan dunia pasca kelulusan.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Muhammadiyah Jambi, Hendra Kurniawan, S.Si., M.Si., mengungkapkan apresiasi atas kunjungan Wakil Menteri. Ia juga menyoroti fokus UM Jambi dalam mengembangkan wirausaha muda melalui berbagai program unggulan, termasuk keterlibatan aktif dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
"Universitas Muhammadiyah Jambi terus mendukung mahasiswa menjadi entrepreneur unggul. Salah satunya melalui HIPMI PT, yang telah membawa prestasi nasional dalam Entrepreneurship Awards VIII Tahun 2024. Dengan kehadiran Ibu Wakil Menteri, kami berharap mahasiswa semakin percaya diri dan mampu meningkatkan kapasitas mereka sebagai wirausahawan muda," ujar Hendra.
Dalam paparan Kuliah Umum yang disampaikan oleh Dyah Roro Esti (Wamen Perdagangan RI) mengulas pentingnya memanfaatkan momentum bonus demografi Indonesia, di mana golongan produktif menjadi mayoritas. Ia menekankan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui gizi yang baik, pengembangan keterampilan, dan kemampuan adaptasi sesuai dengan Tagline UMKM Bisa Ekspor Berani Inovasi Siap Adaptasi.
"SDM yang produktif dan berkualitas akan menjadi kunci dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Kita harus memastikan mereka dapat berkontribusi secara maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Wamen Perdagangan RI
Ia juga menggarisbawahi target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang telah dicanangkan Presiden Republik Indonesia sebagai visi besar bangsa. Salah satu upaya mendukung target tersebut adalah dengan meningkatkan daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar dapat menembus pasar internasional.