iklan Reses Anggota DPR RI Syarif Fasha, Warga Kota Jambi Keluhkan Soal Sampah dan Infrastruktur
Reses Anggota DPR RI Syarif Fasha, Warga Kota Jambi Keluhkan Soal Sampah dan Infrastruktur

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Anggota DPR RI dari Provinsi Jambi, Dr. H. Syarif Fasha, M.E., mengadakan kegiatan reses pada masa persidangan pertama Tahun Sidang 2024-2025 di Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, pada Selasa (24/12/2024).

Acara tersebut dihadiri oleh ratusan Ketua RT dari berbagai kelurahan di Kecamatan Jelutung. Reses ini bertujuan untuk mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat, mendalami permasalahan yang ada, dan mencari solusi bersama demi kemajuan Kota Jambi.

Dalam sambutannya, Fasha menegaskan pentingnya komunikasi antara anggota legislatif dan masyarakat dalam rangka pembangunan daerah. Ia menyampaikan komitmennya yang tak pernah goyah untuk terus memperjuangkan kesejahteraan rakyat Kota Jambi. “Saya tidak akan pernah lupa dengan basis saya, yaitu para Ketua RT dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Mereka adalah garda terdepan yang memiliki peran sangat vital dalam setiap proses pembangunan di tingkat kelurahan,” ujar Fasha.

Sebagai anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi energi, sumber daya mineral, lingkungan hidup, dan investasi, Fasha menjelaskan bahwa peranannya tidak hanya terbatas pada isu-isu nasional, tetapi juga sangat relevan dengan kondisi daerah. Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak seluruh Ketua RT untuk bersama-sama membangun Kota Jambi, mengesampingkan perbedaan, dan fokus pada satu tujuan, yaitu kemajuan kota.

“Pilkada sudah selesai, kita sudah memilih pemimpin kita. Sekarang, saatnya kita bergotong royong untuk membangun Kota Jambi. Tidak ada lagi kelompok-kelompok yang memecah belah kita. Mari kita bersatu mendukung wali kota terpilih untuk mengembalikan kejayaan Kota Jambi,” tegas Fasha.

Reses kali ini menjadi wadah bagi para Ketua RT untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang mereka hadapi di lapangan. Salah satu keluhan yang disampaikan adalah terkait dengan distribusi gas alam yang tidak merata. Irawan, Ketua RT 27 Kelurahan Lebak Bandung, mengungkapkan bahwa warga sering mengeluhkan selain gas alam (city gas) yang belum merata, juga pasokan gas 3 kg yang terbatas, sehingga banyak yang harus membeli di luar dengan harga yang jauh lebih tinggi, yakni Rp 35 ribu per tabung. “Kami berharap agar ada solusi dari pemerintah atau pihak terkait agar distribusi gas ini lebih merata dan harga bisa terjangkau,” ujarnya.

Selain masalah gas, para Ketua RT juga mengungkapkan keluhan tentang pengelolaan sampah yang tidak maksimal di wilayah mereka. Tarmuzi, Ketua RT 39 Kelurahan Jelutung, menyoroti masalah sampah yang menumpuk dan tidak tertangani dengan baik. “Pengelolaan sampah di lingkungan kami sangat buruk. Sampah sering menumpuk, dan pengangkutan sampah tidak terjadwal dengan baik. Kami berharap ini bisa segera ditangani oleh instansi terkait,” ungkap Tarmuzi.

Banyak persoalan lain juga yang disampaikan para ketua RT yang hadir, diantaranya persoalan banjir, infrastruktur jalan, drainase, geng motor, lampu penerangan jalan hingga parkir.

Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, Fasha berjanji untuk memperjuangkan berbagai solusi yang dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. Ia berencana mengusulkan kepada PT Pertagas untuk menambah jaringan city gas di wilayah-wilayah yang mengalami kesulitan distribusi. Selain itu, Fasha juga berencana mengupayakan bantuan kotak sampah di setiap kelurahan guna mempermudah pengelolaan sampah secara lebih efisien.

Berita Terkait