JAMBIUPDATE.CO, JAMBI– Proses pemilihan Ketua Umum KONI Provinsi Jambi periode 2025–2029 diwarnai ketegangan. Ketua Umum KONI Provinsi Jambi, Budi Setiawan, yang juga merupakan Caktum KONI Jambi Periode 2025-2029 secara tegas menolak hasil verifikasi bakal calon ketua umum yang diajukan oleh Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP), Aswan Hidayat.
Penolakan tersebut disampaikan Budi setelah menerima dokumen verifikasi dari Aswan bersama tiga anggota TPP lainnya pada Sabtu, 10 Januari 2025, sekitar pukul 15.20 WIB. Padahal, TPP sebelumnya telah dijadwalkan untuk melaksanakan proses verifikasi secara terbuka dan kolektif pada pukul 10.00 WIB di Sekretariat TPP KONI Jambi.
BACA JUGA: Mat Sanusi Mengaku Terganjal, Sebut Budi dan Hasan Mabruri Penuhi Syarat Calon Ketua KONI Jambi
“TPP seharusnya hadir lengkap pukul 10.00 pagi untuk memverifikasi berkas secara terbuka. Tapi justru datang sore hari hanya empat orang, tanpa membawa berkas asli dan tanpa asas transparansi,” kata Budi.
Lebih jauh, Budi menjelaskan bahwa berkas asli dari bakal calon ketua umum telah lebih dulu dikembalikan ke KONI sejak Jumat malam (9/5/2025). Hal itu dilakukan karena internal TPP tidak mencapai mufakat dan proses verifikasi dinilai belum rampung pada jadwal yang dibuat TPP yakni 6-8 Mei 2025.
“Tau-tau mereka datang membawa hasil verifikasi. Dari mana dasarnya? Berkas aslinya saja ada di KONI. Artinya, proses ini tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
BACA JUGA: Mantan Karyawan Coffee di Jambi Gasak Brankas Berisi Dokumen dan Uang
Setelah hasil verifikasi ditolak, Aswan dan rekan-rekannya langsung meninggalkan kantor KONI tanpa bersedia melakukan verifikasi ulang secara terbuka bersama seluruh anggota TPP.
Melihat kondisi internal TPP yang tidak solid dan proses verifikasi yang tidak sesuai mekanisme, KONI Provinsi Jambi pun mengambil tindakan tegas.
“Karena tidak ada kesepakatan di antara mereka dan berkas dibiarkan begitu saja, maka sesuai dengan mekanisme Penjaringan dan Penyelesaian, KONI memutuskan mengambil alih proses verifikasi dan validasi,” pungkas Budi.
Langkah ini diambil demi menjaga objektivitas, integritas, dan kelancaran pemilihan Ketua Umum KONI Jambi yang baru. (hfz)