JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi berterimakasih kepada masyarakat Batang Asai yang peduli bergotong royong membersihkan semak di pinggir Jalan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun.
Untuk pemeliharaan di ruas ini, Dinas PUPR menyatakan dilakukan bergiliran karena antri pengerjaan jalan lama berumur lainnya yang belum terpelihara. Atau dengan skema skala prioritas berdasarkan umur jalan.
Adapun Jalan Batang Asai ini sebelumnya rusak berat dan tak pernah mulus sejak berpuluh tahun lalu. Barulah, pada kepemimpinan periode pertama Al Haris - Sani sepanjang 68 Kilometer jalan ini diaspal mulus dengan skema Multiyears.
Tepatnya mulai pada 2022 hingga rampung 2024 lalu. Bahkan Jalan Batang Asai sempat longsor dan langsung ditangani Dinas PUPR Provinsi Jambi pada tahun 2025 ini.
Untuk soal Pemeliharaan pasca rampung 2024, Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi Muzakir memberikan penjelasan.
Kata Muzakir, jalan Batang Asai dengan panjang 68 kilometer (km) berstatus Jalan Provinsi pada 2014 lalu. Ruas jalan ini termasuk pada total jalan kewenangan provinsi sepanjang 1.183 km di Kabupaten/Kota se-Jambi.
"Berhubung jalan provinsi cukup panjang yang dipelihara, tentu kami mulai dari jalan Provinsi Jambi yang sudah lama belum terpelihara, untuk jalan Batang Asai menunggu giliran anggaran sudah tersedia," kata Muzakir kepada Jambi Ekspres.
Dijelaskan Muzakir, untuk ruas Batang Asai ini pada periode pertama Gubernur Jambi Al Haris ruas jalan menuju batang asai dapat dibangun dg APBD Provinsi Jambi dengan dana Ratusan Milyar.
Total panjangnya hingga 68 Km, bentuk penanganannya diantaranya Fleksible Pavement dan Rigid Pavement dan selesai tahun 2024. "Bahkan, ditahun 2025 ini ruas jalan batang asai terjadi beberapa kali longsor dan sudah ditangani," jelas Muzakir.
Kembali kepada tindakan kepedulian masyarakat yang bergotong royong di jalan Batang Asai, Muzakir mengucapkan terimakasih.
"Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat yg telah melaksanakan gotong royong diruas jalan Batang Asai. Ini merupakan bentuk peduli dan rasa memiliki terhadap jalan tersebut, karena sekarang masyarakat Batang Asai baru merasakan jalan mulus sejak berpuluh-puluh tahun," sebutnya. (aan)
