iklan Ilustrasi : net
Ilustrasi : net
KUALATUNGKAL, Kepala Pelaksana Badang Penanggulangan, Bencana dan Kebakaran (BPBK) TanjAB Barat, Saefudin SH, mengatakan ada tiga daerah yang merupakan rawan terjadi kebakaran, yakni Dalam Kota Kuala Tungkal, Teluk Nilau, dan Kuala Betara. ‘’Hal ini dikarenakan padatnya pemukiman serta banyaknya bangunan yang terbuat masih dari kayu,’’ katanya.

Dikatakannya, Kantor BPBK hanya ada di Kuala Tungkal, dan satu pos di Teluk Nilau. Untuk di daerah Ulu, seperti Kecamatan Tungkal Ulu, Merlung. Yang lain belum ada pos. ‘’Di daerah Ulu, peristiwa kebakaran jarang terjadi, karena pemukiman yang masih belum terlalu padat,’’ katanya.  

Diakuinya, untuk jarak lokasi kebakaran dengan kantor pemadam atau pos, sesuai dengan ketentuan adalah 7 Km. Namun, karena keterbatasan armada dan personel, pihaknya mengandalkan pihak perusahaan jika terjadi kebakaran di daerah yang jauh dari kantor BPBK atau dari pos pemadam kebakaran. " Hambatan kita seperti pemahaman masyarakat yang seharusnya memberikan ruang untuk akses petugas untuk menuju lokasi. Mungkin karena ingin menolong korban kebakaran atau cuma ingin melihat, jadi sering terhambat petugas di lapangan. Dan, lokasi yang tidak bisa dimasuki mobil pemadam, sudah diupayakan membuat tiga Hydran di daerah-daerah yang sulit dijangkau, yang setiap hari di cek agar selalu berfungsi," terangnya.

Kedepan, pihaknya berencana akan membangun pos di Kuala Betara. Agar, jika terjadi kebakaran, dapat ditanggulangi dengan segera. Saoalnya, ‘’Lokasi Kuala Betara terlalu jauh, jika dijangkau dari kantor BPBK di Tungkal, jika terjadi kebakaran. Dari empat unit mobil pemadam, tahun ini Pemkab akan menganggarkan satu unit mobil Damkar untuk mencukupi kekurangan yang ada,’’ tandasnya. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images